2050 dalam Bahaya! Mungkinkah Kiamat Iklim Terpicu oleh AMOC?

- 30 Juli 2023, 01:30 WIB
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Communications, pemanasan iklim dapat menyebabkan kehancuran sistem arus laut yang penting di samudera.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Communications, pemanasan iklim dapat menyebabkan kehancuran sistem arus laut yang penting di samudera. /Unsplash.com/Agustín Lautaro

ZONA PRIANGAN - Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Communications, pemanasan iklim dapat menyebabkan kehancuran sistem arus laut yang penting di samudera, mungkin terjadi pada abad ini, bahkan bisa saja datang lebih cepat pada tahun 2025, yang berpotensi mengakibatkan kekacauan iklim.

Arus Lintang Atlantik (AMOC), yang meliputi Arus Teluk, membawa air hangat dari daerah tropis ke utara dan air dingin ke selatan, mengendalikan iklim.

The Guardian melaporkan bahwa AMOC diketahui berada pada kelemahannya selama 1.600 tahun terakhir akibat pemanasan global, dan para peneliti telah melihat tanda-tanda peringatan akan terjadi titik kritis pada tahun 2021.

Baca Juga: Krisis Cuaca Global: Banjir dan Gelombang Panas Mengancam Kehidupan di Asia dan Eropa

Analisis baru ini memperkirakan jangka waktu kehancuran antara tahun 2025 dan 2095, perkiraan tengah pada tahun 2050 jika emisi karbon global tidak dikurangi.

Bukti dari kehancuran masa lalu menunjukkan perubahan suhu sebesar 10 derajat Celsius dalam beberapa dekade, meskipun peristiwa tersebut terjadi selama zaman es.

"Titik kritis yang diharapkan, jika kita terus berjalan seperti biasa dengan emisi gas rumah kaca, jauh lebih cepat dari yang kita perkirakan," kata Susanne Ditlevsen, salah satu penulis studi ini dan seorang profesor statistik dan model stokastik di bidang biologi di University of Copenhagen, seperti yang dilaporkan oleh Live Science, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Baca Juga: Menelusuri Dampak Perubahan Iklim: Gelombang Panas Mematikan Menghantam Dunia

"Kami sama sekali tidak mengharapkan hasil ini. Kami benar-benar terkejut," tambahnya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: The Guardian NDTV Live Science CNN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x