Menurut Profesor Wolf, hal itu tidak perlu dirisaukan ada lubang hitam seperti itu, karena jauhnya 12 miliar tahun cahaya.
“Cahaya dari monster ini memerlukan lebih dari 12 miliar tahun untuk bisa mencapai kita, yang berarti akan berhenti tumbuh dahulu,” katanya.
Alam semesta diperkirakan usianya 13,7 miliar tahun, cahaya yang kita deteksi dari lubang hitam ini adalah jepretan dari alam semesta dalam fase ‘anak remaja’.
“Pada alam semesta remaja ini, berbagai hal bergerak chaos dan memberi makan lubang-lubang hitam kelaparan,” jelas akademisi tersebut.
“Saat ini, bintang-bintang bergerak pada jarak yang aman dan jarang tersedot ke arah lubang hitam. Di alam semesta terdekat, kita melihat bahwa lubang hitam super besar kebanyakan raksasa yang masih tidur,” tambahnya.
Lubang hitam ini, yang tercepat pertumbuhannya, pertama kali terdeteksi menggunakan teleskop 2,3 meter di Observatorium Spring Siding ANU dekat kota Coonabarabran, sekitar 300 mil dari Sydney.
Tim peneliti ini kemudian menggunakan salah satu teleskop terbesar di dunia, Teleskop Sangat Besar Observatorium Eropa Selatan, untuk mengkonfirmasi sifat dan besarnya massa lubang hitam ini.
Ketika aliran gas dan debu ke dalam lubang hitam mencapai level tertentu, peristiwa ini bisa menyebabkan sebuah ‘quasar’ untuk membentuk kawasan paling cemerlang karena material berputar di sekitaran lubang hitam ini.