Komet Sebesar Gunung Everest Bisa Terlihat dengan Mata Telanjang pada Minggu Mendatang

- 15 Maret 2024, 05:31 WIB
Komet 12P/Pons-Brooks berhasil diabadikan pada 7 Maret 2024 oleh astronom amatir.*
Komet 12P/Pons-Brooks berhasil diabadikan pada 7 Maret 2024 oleh astronom amatir.* /Nielander

ZONA PRIANGAN – Para pengamat bintang kini memiliki kesempatan satu kali selama hidupnya untuk menyaksikan sebuah komet sebesar Pegunungan Everest melintasi angkasa pada bulan ini.

Secara resmi dikenal sebagai Komet 12P/Pons Brooks, komet ini banyak yang membandingkan dengan pesawat antariksa Milennium Falcon dalam film Star Wars karena sepasang ‘tanduk’ terlihat pada gambarnya.

Para astronom amatir sudah bisa mengambil foto dari komet ini dengan teleskop khusus, namun akan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Baca Juga: Awan Berkilauan di atas Bermuda Membuat Warga Bertanya-tanya, Apakah Itu UFO atau Komet?

Untuk melihat Komet 12P/Pons-Brooks, arahkan pandangan ke sebelah barat di angkasa malam dan temukan Segi Empat Besar Pegasus – empat buah bintang yang hampir sama kecerahanannya.

Dalam beberapa minggu ke depan, komet ini akan bergerak dari  Persegi Empat Besar Pegasus menuju Aries sang biri-biri, yang membentuk huruf V lepas.  

Komet ini memiliki orbit lengkap mengelilingi matahari setiap 71 tahun dan terlihat dari Bumi hanya satu kali dalam periode itu, membuatnya menjadi pengalaman satu kali dalam hidup untuk bisa melihatnya.

Baca Juga: Komet Leonard Terbang Melewati Bumi pada 12 Desember 2021, Kemungkinan Sangat Terang

Pons-Brooks mencapai jarak terdekat 116,8 juta km ke matahari pada 21 April. Dan mencapai jarak terdekat dengan Bumi 232 juta km yang akan terjadi pada 2 Juni.

Namun, bila anda berada di belahan bumi bagian utara, saat terbaik untuk melihatnya adalah di akhir Maret, menurut Jessica Lee, seorang astronom di Royal Observatory Greenwich.

Meskipun sulit untuk memprediksi bagaimana bentuk komet tersebut dan bagaimana kecemerlangannya, masyarakat akan melihatnya dengan bentuk bola salju yang tak beraturan.

Baca Juga: Video Viral: Sensasi Eksklusif Mengintip Kehidupan Laut dari Kamar Bawah Air

“Diprediksi komet ini akan mencapai kecemerlangan maksimum bagi pengamat di belahan bumi utara pada akhir Maret,” kata Lee kepada MailOnline

“Di akhir Maret komet ini akan berada pada gugus bintang Aries, yang akan muncul di angkasa sebelah barat setelah matahari terbenam.

“Idealnya anda harus pergi ke suatu tempat dengan pandangan ufuk yang bersih di sebelah barat, dan cari malam dengan angkasa yang bersih.”

Baca Juga: Ada Lubang di Paru-paru Akibat Menggunakan Rokok Vape

Ketika pendekatan terjadi, 12P/Pons-Brooks bisa terlihat dengan mata telanjang sebagai gumpalan seperti bintang redup dengan ekornya yang berkabut.

“Saat ini, salah satu komet periodik yang paling cemerlang sedang menuju matahari,” kata Profesor Paul Strøm,  seorang ahli astrofisika di Universitas Warwick.

“Ini adalah sebuah komet besar dengan ukuran sebanding dengan Pegunungan Everest.

Baca Juga: Ditemukan Komet Raksasa Berdiameter 150 Kilometer, Muncul dari Kawasan Misterius

“Komet ini diperkirakan mencapai magnitude 4,5 yang artinya bisa dilihat dari lokasi gelap di Inggris.

Setelah membuat pertemuan paling dekat dengan kita, batuan antariksa tersebut akan secara gravitasi terhempas kembali ke luar sistem tata surya dan tidak akan kembali lagi hingga 2095. 

Komet 12P/Pons-Brooks dikenal sebagai komet cryovolcanic – atau gunung berapi dingin – yang berarti menunjukkan aktivitas gunung berapi.

Baca Juga: Jika Astronot Tewas di Luar Angkasa, Apa yang Terjadi dengan Tubuhnya?, Begini Menurut NASA Protocol

Aliran gas ini bisa berbentuk khusus ketika dilihat lewat teleskop, seperti tanduk setan, juga digambarkan sebagai tapal kuda atau pesawat Millennium Falcon dari film Star Wars. 

Seperti halnya planet, komet di sistem tata surya akan mengorbit matahari karena ditarik oleh gaya gravitasi besar dari matahari.

Komet 12P/Pons-Brooks memerlukan 71 tahun untuk menyelesaikan orbit mengelilingi matahari, yang relatif pendek dibandingkan dengan panjang orbit dari kebanyakan orbit yang memerlukan ribuan tahun.***

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: mailonline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x