Analisis rinci ini hanya mungkin dilakukan di tata surya kita, karena kita tidak dapat secara langsung mengumpulkan material dari tata surya lain.
Fragmen padat ini, yang disebut inklusi kaya kalsium-aluminium (CAIs), telah ditemukan dalam beberapa meteorit tertua, dan diusiakan hingga 4.567,3 juta tahun. Ini adalah saat tata surya kita terbentuk, dan memberikan usia bagi kelahiran matahari kita.
Baca Juga: Ketahui Mengapa Jam Dunia akan Segera Melewatkan Satu Detik!
Pabrik unsur
Awan molekuler sangat padat dapat runtuh karena gravitasinya sendiri. Namun, runtuhnya nebula protosolar kita kemungkinan disebabkan oleh gangguan dari gelombang kejut yang melewati bintang masif yang meledak, yang disebut supernova.
Gelombang kejut ini cukup menyusutkan awan molekuler untuk memulai keruntuhan, dan membentuk sebuah bintang pusat dan cakram planet di sekitarnya.
Bukti untuk hipotesis ini ditemukan dalam komposisi isotop beberapa unsur kimia dalam butiran pra-solar. Butiran pra-solar adalah mineral silikon-karbida kecil (dibawah satu mikrometer ukurannya), dan dapat ditemukan dalam jumlah per juta di beberapa meteorit.
Butiran pra-solar ini memiliki komposisi isotop yang tidak dapat dijelaskan oleh proses kimia atau fisika yang terjadi di tata surya kita, dan lebih baik dijelaskan oleh butiran ini terbentuk di tempat lain.
Komposisi isotop butiran pra-solar menyiratkan bahwa, setelah supernova, butiran-butiran ini bergerak ke luar angkasa, dan mereka terperangkap dalam awan molekuler kita, yang kemudian runtuh, menyimpan butiran-butiran tersebut di dalam meteorit yang kita teliti hari ini.
Seberapa lebih tua matahari dari Bumi?
Usia 4.567 juta tahun yang ditemukan untuk CAIs sering digunakan sebagai usia Bumi. Namun, setelah pembentukan CAIs, kemungkinan Bumi membutuhkan puluhan hingga beberapa ratus juta tahun untuk terbentuk.