Sauropoda dan Predator: Jejak Gigitan Mengungkap Rahasia Kehidupan Dinosaurus

- 17 November 2023, 17:24 WIB
Pengunjung melihat kerangka Allosaurus yang hidup di Wyoming lebih dari 150 juta tahun yang lalu yang dipamerkan di rumah lelang Drouot di Paris, Prancis, 13 Oktober 2020.
Pengunjung melihat kerangka Allosaurus yang hidup di Wyoming lebih dari 150 juta tahun yang lalu yang dipamerkan di rumah lelang Drouot di Paris, Prancis, 13 Oktober 2020. /REUTERS/Charles Platiau/File Photo

ZONA PRIANGAN - Di lanskap berbahaya periode Jurassic di Amerika Utara bagian barat, menjadi besar adalah suatu keuntungan. Mungkin nyawa Anda tergantung pada hal itu. Para paleontolog melakukan penelitian yang memeriksa bekas gigitan yang ditinggalkan oleh dinosaurus pemakan daging pada tulang sauropoda.

Sauropoda adalah dinosaurus pemakan tumbuhan yang akrab dengan leher panjang, ekor panjang, dan empat kaki seperti pilar yang merupakan hewan darat terbesar pada saat itu, sekitar 150 juta tahun yang lalu.

Pemeriksaan ini memberikan wawasan tentang dinamika predator-mangsa selama zaman dinosaurus.

Baca Juga: Fosil Kawanan 11 Dinosaurus Ditemukan di Italia

Dari sekitar 600 tulang yang diperiksa, bekas gigitan - seringkali alur dalam yang terukir pada tulang padat - terdeteksi pada 68 di antaranya, melibatkan 40 individu sauropoda dan mewakili setidaknya sembilan spesies.

Sifat gigitan tersebut membawa para peneliti pada kesimpulan yang menarik. Tampaknya bekas ini tidak dibuat oleh predator yang memburu dan membunuh sauropoda dewasa, tetapi melalui aksi pemangsaan oleh pemakan daging yang menemukan bangkai sauropoda yang sudah mati karena sebab seperti tua atau lemah.

Mereka menyatakan bahwa mungkin terlalu berisiko bagi predator - bahkan yang memiliki berat beberapa ton - untuk mencoba menaklukkan sauropoda dewasa yang mungkin lima hingga sepuluh kali lebih besar seperti Brachiosaurus.

Baca Juga: Kerangka Dinosaurus Sepanjang 30 Kaki Spesies Baru Ditemukan di AS

"Walaupun mungkin terjadi sesekali, kami tidak dapat menemukan luka yang kemungkinan hasil dari upaya predasi," kata paleontolog David Hone dari Queen Mary University of London, yang membantu memimpin studi yang diterbitkan minggu ini di jurnal PeerJ Life & Environment, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x