Kapal Tenggelam, Seorang Nelayan Selamat dari Ganasnya Ombak Laut Jawa Hanya Mengandalkan Styrofoam

8 Desember 2020, 10:01 WIB
Setelah melakukan koordinasi dengan pihak Satpolair Polres Indramayu, Kantor SAR Bandung memberangkatkan satu tim rescue dari Pos SAR Cirebon. Senin, 7 Desember 2020 berhasil ditemukan selamat, bisa survive menggunakan terpal kapal. /ZonaPriangan/Basarnas /

ZONA PRIANGAN - Kecelakaan laut akibat cuaca ekstrem terjadi di perairan Indramayu, dengan menenggelamkan beberapa kapal motor KM.

Kantor SAR Bandung menerjunkan tim setelah menerima informasi tenggelamnya KM Bima di Perairan Muara Cemara, Kec. Losarang, Kab. Indramayu.

Selain KM Bima yang tenggelam, juga terjadi kecelakaan laut yang menimpa KM Harmoni Jaya di perairan Sumber Mas, Desa Ilir, Kec. Kandanghaur, Kab. Indramayu.

Baca Juga: Tunjangan Rumah dan Mobil Anggota DPRD DKI Jakarta Fantastis, Ahok: Nggak Wajar

Kecelakaan itu terjadi pada Minggu sore kemarin pukul 16.30 saat hujan lebat turun dan gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di cirebonraya.com dengan judul "Empat Jam Terkatung-katung di Lautan, Hanya Berbekal Gabus, Riyan Selamat Sampai di Pantai".

KM Harmoni Jaya diawaki oleh 5 anak buah kapal (ABK). Setelah KM Harmoni Jaya, empat ABK berhasil menyelamatkan diri dengan berenang.

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Terlalu Banyak Siramkan Air ke Tanaman Keladi Micro Mini

Sementara seorang ABK, Riyan tertinggal karena tidak mahir berenang. Namun Riyan selamat setelah terkatung-katung selama 4 jam di laut dengan mengandalkan gabus (styrofoam) yang mengambang.

Riyan yang berasal dari Desa Tugu, Kec. Sliyeg, Kab. Indramayu hanya berbekal sekotak gabus atau styrofoam yang diraih saat perahunya terbalik.

Kecelakaan yang menimpa Riyan dan kawan-kawan itu terjadi pada Minggu sore pukul 16.30 saat hujan lebat turun dan gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.

Baca Juga: Perayaan Natal: Orang Australia Lebih Senang Menggunakan Baju Renang dan Celana Pendek

Riyan mengaku sangat ketakutan berada di tengah laut yang gelombangnya sedang tinggi dan hujan lebat.

Lelaki 32 tahun itu mengaku sudah pasrah. Hanya saja, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya bahwa dia harus bisa selamat seperti empat rekan lainnya.

Harapan itu muncul saat melihat ada sekotak styrofoam (gabus) yang berukuran 30 x 50 cm.

Baca Juga: Ini Beberapa Contoh Sembelihan Hewan yang Masuk Kategori Perbuatan Syirik

Riyan lantas merengkuh gabus itu. Dia pun berjuang sekuat tenaga untuk bisa mencapai pantai.

"Ia ditemukan oleh warga pesisir, hampir pingsan. Tubuhnya berada di pinggir pantai dalam keadaan lemas." tutur Kasat Polair Polres Indramayu, AKP Tokhari.

Riyan ditemukan sekitar pukul 19.30 WIB, berarti sudah empat jam lebih ia terkatung-katung di lautan.

Baca Juga: Wisatawan di Pantai Eretan Berlarian, Ombak Tiba-tiba Membesar Mirip Tsunami

Tubuhnya tergeletak di Pantai Cilet, Kandanghaur, sekitar dua mil dari lokasi tenggelamnya KM. Harmoni Jaya 3 Gt. 28.

"Kebetulan ada warga yang mau memberi pakan ikan bandeng. Ada lelaki tergeletak di empang dekat pantai," tutur Tokhari.

Riyan mengaku sudah tidak ingat apa-apa saat tubuhnya sampai di pantai. Ia juga tidak percaya kalau masih hidup.

Baca Juga: Virus Covid-19 Mirip dengan Virus Flu Biasa, Hati-hati kalau Hidung Kehilangan Fungsi Penciuman

"Sayya stres kalau mikir saat berada di laut," tutur Riyan yang enggan mengingat-ingat saat dirinyya berjuang sekuat tenaga menuju pantai hanya berbekal gabus.***(Agung Nugroho/CirebonRaya.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: cirebonraya.com

Tags

Terkini

Terpopuler