ZONA PRIANGAN - Dominasi Partai Golkar di Kabupaten Indramayu sudah habis. Setelah empat kali berturut-turut memenangkan pilkada, tahun 2020 Partai Golkar melempem.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) justru berjaya. Di Bumi Wiralodra itu, PDIP menggandeng Gerindra dan Nasdem.
Dalam Pilkada Indramayu 2020, ketiga partai itu mengusung Nina Agustina dan Lucky Hakim.
Baca Juga: Pendukung Nina Agustina-Lucky Hakim Ketar Ketir, Pencoblosn di 3 TPS Diulang Karena Ada Kecurangan
Nina Agustina merupakan putri mantan Kapolri, Dai Bachtiar. Sedangkan Lucky Hakim mantan artis sinetron.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di cirebonraya.com dengan judul "Nina-Lucky Akhiri Dominasi Golkar di Indramayu, Kini Warga Tunggu Bukti Bukan Janji saat Kampanye".
Pasangan itu ternyama mampu meruntuhkan dominasi dinasti H Irianto MS Syafiuddin (Yance), yang pada kali ini mengusung Daniel Mutaqien sebagai calon bupati.
Baca Juga: Di Indramayu Lucky Hakim Populer, Sahrul Gunawan Berkibar di Pilkada Kabupaten Bandung
Nina-Lucky bakal memimpin warta Indramayu, setelah penghitungan suara versi quick count menempatkan mereka di peringkata atas.
Nina Agustina Bachtiar - Lucky Hakim merupakan pasangan nonor urut empat meraih 39,23 persen.
Seperti diketahui, dalam empat kali pilkada, Golkar selalu merajai kemenangan dengan menempatkan kader-kader terbaiknya sebagai Bupati-Wakil Bupati Indramayu.
Baca Juga: Dinasti Yance Tumbang, Artis Sinetron Lucky Hakim Akhirnya Lebih Populer di Indramayu
Satu kemenangan diraih di era transisi demokrasi dimana pilkada masih ditentukan oleh anggota DPRD di tahun 1999.
Kader Golkar, H Irianto MS Syafiuddin (Yance), ketika itu memenangkan pilkada saat berpasangan dengan H Dedi Wahidi, Ketua PKB setempat.
Koalisi Golkar-PKB itu meraih kemenangan justru saat pemilu pertama era reformasi di tahun 1998 di Indramayu dimenangkan oleh PDIP.
Baca Juga: Mengutamakan Kantor Terus, Pensiun Tidak Dapat Pesangon, Giliran Wafat Minta Disalatkan di Masjid
Yance kemudian kembali terpilih pada pilkada pertama yang langsung dipilih oleh rakyat. Kali ini ia berpasangan dengan mantan birokrat karir, H Heri Sudjati pada pilkada untuk Bupati-Wakil Bupati 2004 - 2009.
Golkar berhasil menciptakan hatrrick pilkada dengan memenangkan pasangan Bupati-Wakil Bupati Hj Anna Sophana-H Supendi.
Sejak pemilu 2004, Golkar telah kembali mendominasi raihan suara dengan memenangkan pemilu legislatif, termasuk juga pada pemilu legislatif tahun 2009.
Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Minta Cerai, Sesungguhnya Suami Bisa Dijadikan Tameng dari Api Neraka
Pada tahun 2014, kembali Golkar mencatatkan kemenangan, baik pada pemilu legislatif maupun pilkada.
Kembali pasangan petahana Hj Anna Sophana-H Supendi maju dalam pilkada tahun 2014. Berbeda dengan sebelumnya, konflik terburuk internal Golkar secara nasional berimbas pada pimpinan Golkar di daerah termasuk Indramayu.
Di Indramayu, Golkar tidak bisa mengajukan paslon bupati-wakil bupati karena dilanda ketidakpastian legalitas organisasinya. Pasangan Anna-Supendi yang merupakan kader Golkar, akhirnya maju dengan diusung koalisi Partai Gerindra, Demokrat dan PKS.
Baca Juga: Penderita Batuk Sering Dicurigai Terpapar Covid-19, Buruan Ambil Langkah Ini untuk Penyembuhan
Meski secara formal paslon Anna-Supendi bukan diusung Golkar, namun tak bisa dipungkiri, organ Golkar paling berperan dalam memenangkan paslon Anna-Supendi.
Golkar telah meraih rekor quatrrick dengan empat kali berturut-turut memenangkan pilkada Indramayu.
Belakangan juga terbukti saat Supendi yang saat itu menjabat wakil bupati, kemudian menjadi Ketua Partai Golkar.
Baca Juga: Virus Covid-19 Mirip dengan Virus Flu Biasa, Hati-hati kalau Hidung Kehilangan Fungsi Penciuman
Rupanya dinamika politik di era yang berbeda menjadikan Golkar tidak lagi sekuat dalam menghadapi kontestasi pilkada kali ini.
Nina-Lucky berhasil mengakhiri quatrrick Golkar. Dan kini, rakyat Indramayu menunggu janji kampanye Nina-Lucky yang digembar-gemborkan.***(Ahmad Faiq/cirebonraya.com)