Bupati Majalengka: Warga Tetap Waspada terhadap Covid-19, Untuk Ceramah di Masjid Maksimal 15 Menit

9 April 2021, 08:34 WIB
Rapat evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Mereka yang sudah menjalani vaksin dosis II tetap harus meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terpapar Covid-19, sebab kemungkinan tertular masih tetap ada, dengan resiko sebesar 32 persenan.

“Waspada harus tetap dilakukan, ulah rasa mokaha. Belum diketahui kapan Covod-19 akan berangkir meskipun vaksinasi telah usai,” ungkap Bupati Majalengka Karna Sobahi saat rapat evaluasi pelaksanaan vaksinasi, Kamis 8 April 2021 bersama anggota Satgas dan LO se Kabupaten Majalengka melaui virtual.

Untuk mengantisipasi penularan Covid, Surat Edaran Menteri Agama harus menjadi acuan betul bagi Dewan Kerja Masjid, MUI dan Organisasi Keagamaan, seperti halnya ceramah di masjid yang tidak terlalu lama melainkan maksimal 15 menit, penggunaan surat pendek pada saat tarawih, pengelola zakat meminimalkan kontak fisik secara langsung, pelaksanaan solat Idul Fitri lebih baik dilakukan di lapangan terbuka.

Baca Juga: Harganya Membuat Saldo Tabungan Bisa Terkuras, namun 10 Jenis Tanaman Hias Ini Tetap Dicari dan Diburu

“Solat idul fitri kita lakukan di Alun-alun tidak didalam ruangan,” ungkap Bupati.

Malah menurutnya halal bil halal pun lebih baik melalui pesan whatsapp agar tidak ada kontak fisik, dan kondisi ini telah biasa dilakukan selama ini.

Soal sekolah tatap muka, Bupati meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka dan Kementrian Agama untuk menyesuaikan dengan kondisi di daerah setempat dengan tetap menerapan protokol kesehatan yang ketat serta memastika semua guru telah menjalani vaksinasi.

“Lakukan on of untuk sekolah jika terjadi kasus. Karena Kecamatan Malausma saja yang awalnya dinyatakan zona hijau, tiba-tiba ada guru bersama keluarganya di Desa Buninagara dinyatakan positif,” ungkap Bupati.

Baca Juga: Setelah 700 Tahun, Kodok Ini Mengubah Warnanya Menjadi Biru

Ketika melakukan tatap muka, lakukan sistim pengaturan pembelajaran dengan jumlah murid maksimal hanya 16 orang dalam satu kelas serta tidak ada jam istirahat agar  anak didik tidak jajan, atau lapar saat berada di sekolah.

“Kalau guru telah divaksin dan wilayah dinyatakan aman menurut Satgas, tatap muka bisa dilakukan tidak perlu menunggu 1 Juli,” kata Bupati Karna.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Ahmad Suswanto mengatakan, guru SMP/MTs serta SMA/SMK dan MA seluruhnya telah di vaksin.

Baca Juga: Bintang Porno Ungkap Skandal Manchester United, 3 Pemain Bintang kalau Kencan Tidak Mau Bayar

Namun untuk melakukan  pembelajaran tatap muka saat ini menghadapi bulan puasa yang agendanya pada minggu pertama sekolah diliburkan, baru minggu kedua melakukan pesantren kilat.

Namun demikian, kegiatan tatap muka bagi semua sekolah sudah sangat siap, bila Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka mengijinkannya.

Sekolah juga menjamin pembelajaran dilakukan secara sif hari, dengan jumlah siswa setiap hari 16 orang dalam setiap kelasnya.

 Klaster Keluarga Tertinggi

Sementara itu Sekda Majalengka Eman Suherman yang juga Sekretaris Satdas mengungkapkan, penyebaran Covod-19, yang paling tinggi tingkat penularannya adalah ebrasal dari klaster keluarga yang mencapai 755 kasus dari jumlah 2.714 kasus atau sebesar 28 persenan, penyebaran di Pos Pelayanan Kesehatan sebanyak 194 kasus atau sebesar 7 persen, kawasan perkantoran sebesar 6 persen atau sebanyak 178 kasus, dari luar kota termasuk Luar Negeri sebanyak 157 kasus, setelah itu pabrik, pusat perbelanjaan diluar pasar tradisional.

Saat ini untuk pelaksanaan vaksinasi menurut Sekretaris Satgas masih menunggu kembali kiriman dari Bandung, jumlah stok yang tersedia saat ini sangat terbatas.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler