Terungkap 4 Jenis Data 279 Juta Penduduk Indonesia yang Bocor dari BPJS Kesehatan

21 Mei 2021, 16:22 WIB
Ilustrasi Kebocoran Data Penduduk. /Pixabay/fancycrave1

ZONA PRIANGAN - Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor. Penyebab kebocoran data ratusan juta penduduk itu masih ditelusuri.

Dikutip Zonapriangan.com dari Antara, Jumat 21 Mei 2021, nama BPJS dicetuskan oleh sejumlah pakar dan perusahaan keamanan siber, yang merupakan kesimpulan sementara dari hasil penelusuran yang dilakukannya.

Meskipun demikian, pakar keamanan itu menyebut masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya.

Baca Juga: Kini Masyarakat Bisa Langsung Lapor Lewat Layanan Polisi 110, Ridwan Kamil: Bukan untuk Main-main Atau Laporan

Data yang diklaim milik 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual di sebuah forum online bernama Raid Forums. Ratusan juta data tersebut dijual oleh seorang anggota forum dengan akun "Kotz".

Salah seorang pengguna Twitter dengan handle @Br_AM coba menghubungi sang penjual dan menanyakan, dari mana data tersebut diperoleh.

Dalam tangkapan layar percakapan @Br_AM dan penjual, diklaim bahwa dataset tersebut diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id.

Baca Juga: Joe Biden Berjanji Selamatkan Gaza yang Hancur, Setelah Hamas dan Israel Umumkan Gencatan Senjata Hari Ini

Jubir Kemkominfo Dedy Permadi memanggil Direksi BPJS Kesehatan untuk menyampaikan penjelasan terkait dengan dugaan kebocoran data penduduk, lantaran jumlah data pribadi yang bocor berjumlah 100.002 dan diduga berasal dari BPJS Kesehatan.

Ada 4 jenis data yang terkonfirmasi dan menjadi alasan terkait dugaan kebocoran data dari BPJS Kesehatan.

Pertama data NoKa atau Nomor Kartu yang itu adalah data identik dengan data nomor kartu peserta BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Pria dengan Penis Besar Justru Menghadirkan Masalah, dari Mulai Pengangguran hingga Tak Dapat Berhubungan Seks

Kedua yang teridentifikasi juga adalah Kode Kantor yang diduga adalah kode kantor BPJS Kesehatan, yang ketiga adalah data keluarga dan data tanggungan jaminan kesehatan yang itu juga identik dengan data yang dimiliki peserta BPJS Kesehatan, yang keempat adalah status pembayaran jaminan yang juga identik dengan data BPJS Kesehatan.

Data penduduk Indonesia yang bocor tersebut meliputi nomor identitas kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya, meski data itu disebutkan tidak termasuk password.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler