Dalam Pencegahan Karhutla Perlu Peta Rawan Kebakaran

8 Juli 2020, 03:20 WIB
RATUSAN Bhabinkamtibmas Polres Majalengka lakukan pelatihan teknis dan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /

ZONA PRIANGAN - Ratusan Bhabinkamtibmas Polres Majalengka lakukan pelatihan teknis dan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Pelatihan itu dipandu instukrur dari Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Majalengka di lapangan bola Puspa Indah, Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, tepatnya belakang Mapolres Majalengka, Selasa 7 Juli 2020.

Hadir pada acara tersebut Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso bersama sejumlah stafnya, Kepala Pelaksana BPBD Agus Pernama, Kasat Pol PP Iskandar Hadi, Kepala TNGC, Tim Damkar.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Andre Taulany Ingin Membeli Pesawat

Pasda acara tersebut dipaparkan petunjuk teknis tentang penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, juga mensosialisasikan cara penggunaan Aplikasi Pencegahan Karhutla Berbasis IT (E.PMR) sekaligus mendata relawan yang akan bergabung dalam aplikasi tersebut.

Kemudian disimulasikan saat petugas mendapat laporan adanya titik api, bagaimana tim reaksi cepat melakukan persiapan serta membawa peralatan dan kelengkapan pribadi hingga keberangkatan ke kendaraan pengangkut tim dan barang serta teknik pemadaman api.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan teknis dan Simulasi Penanggulangan Karhutla oleh seluruh Bhabinkamtibmas yang akan bertugas sebagai tim pemadam jika terjadi kebakaran lahan dan hutan dengan simulasi pemadaman kebakaran yang di praktekkan oleh Tim Penanggulangan Karhutla Majalengka, sekaligus pelatihan pengoperasian alat pemadam.

Baca Juga: Telolet, Telolet, Telolet, Konvoi Bus Menandai New Normal

Sementara itu Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Agus Permana mengungkapkan soal penanggulangan kebakaran terintegrasi yakni, pencegahan, persiapan regu pemadaman, deteksi dini dan meresponSnya dengan cepat.

“Untuk pencegahan karhutla diperlukan pula peta rawan kebakaran, pembentukan satgas, pos pantau dan sosialsiasi kepada masyarakat dalam berbagai jenis, bisa melalui selebaran, papan informasi yang dipasang di berbagai sudut,” katanya.

Sosialisai kepada masyarakat penting dilakukan agar mereka tidak melakukan pembakaran lahan saat akan memulai garap. Karena kondisi ini akan memicu kebakaran lahan hutan jika api di areal lahannya tidak terkendali terlebih disaat angin kencang.

Baca Juga: Jelang Pulang Kampung Halaman, TKI Eti Minta Dikirim Pakaian dan Sandal

Ada beberapa kasus di tahun lalu, hasil kajian menyebutkan bahwa terjadinya kebakarana lahan hutan di antaranya diakibatkan adanya pembakaran lahan saat akan bercocok tanam. Ada pula unsur ketidak sengajaan dan kelalaian.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler