Spanduk Habib Rizieq Dibakar, FPI Jabar Akan Pasang Spanduk Lebih Banyak Lagi

2 Agustus 2020, 20:03 WIB
PENASEHAT Umum Pondok Pesantren Miftahul Huda Utsmaniyyah, KH. Ma’sum Achmad Hasan.*/AGUS BERRIE/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Penasehat Umum Pondok Pesantren Miftahul Huda Utsmaniyyah, Kec. Cihaurbeuti, Kab. Ciamis, KH. Ma’sum Achmad Hasan, sangat kecewa atas tindakan pembakaran spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab.

Sebelumnya sempat viral ada aksi pembakaran spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab di depan Gedung DPR RI, pada tanggal 27 Juli 2020 lalu.

KH. Ma’sum Achmad Hasan, yang juga Imam Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat bukan sekadar kecewa tapi juga mengutuk aksi tak terpuji itu.

Baca Juga: Klaster Plered Bertambah, Ada Pasien Covid-19 Akibat Transmisi Lokal

"Aksi itu menggambarkan orang-orang yang membenci Islam, penghina ulama dan anti Pancasila," ucapnya, Minggu 3 Agustus 2020.

Menurut KH. Ma'sum, mereka adalah orang-orang dungu, karena berdasarkan fakta dan realita, tindakannya tidak bisa dibenarkan.

"Sekarang sudah jelas, siapa yang membenci Islam dan penghina ulama," ujanrya kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Berrie.

Baca Juga: Selama Penyembelihan Tidak Ditemukan Hewan yang Sakit, Polres Kurban 3 Sapi dan 15 Kambing

KH. Ma'sum menambahkan, siapap un akan marah jika salah satu tokoh agama atau ulama dilecehkan dengan membakar, menginjak-injak dan mengatakan hal-hal yang kurang pantas.

"Tokoh mana pun akan marah, baik itu Yahudi, Nasrani, Budha dan lainnya, jika salah satu tokohnya itu dihina-hina. Begitu pula kami selaku umat Muslim, para pengikutnya, melihat kejadian tersebut akan marah," terangnya.

Terkait hal itu, ia berkomitmen dan mengucapkan terima kasih serta siap menjadi musuh dan siap melawan orang-orang dungu.

Baca Juga: Yunani Buka Museum Bawah Laut Pertamanya di Laut Aegean

"Insya Allah kami akan memasang spanduk-spanduk KH. Habib Rizieq dimana-mana dan lebih banyak lagi. Apalagi di Kabupaten Ciamis dan daerah-daerah yang lainnya masih banyak pengikut Habib Rizieq," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler