100 Ekor Tukik Dilepasliarkan ke Laut, Giwangsari: Hewan Lemah yang Bertahan Paling 1 Persen

18 Agustus 2020, 07:20 WIB
BUPATI Pangandaran, Kepala BKSDA Cagar Alam Pangandaran dan Pengelola Penangkaran Penyu di Pantai Batuhiu Parigi melepasliarkan sekitar seratus ekor tukik di Pantai Batuhiu Parigi.*/MUSLIH SUPRIANTO/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata melepasliarkan tukik atau anak penyu di pantai Batuhiu bersama Komunitas Pelestarian Penyu Parigi, Senin 17 Agustus 2020.

Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengapresiasi atas aktivitas pelestarian penyu dan ke depan Pemerintah Daerah Pangandaran akan lebih maksimal mendorong pelestarian hewan langka itu.

Terkait pelestarian tukik, menurut Jeje, merupakan kegiatan menarik dan dapat dijadikan sebagai wisata edukasi karena sangat potensi.

Baca Juga: Ban Puen Palace, Istana Kerajaan yang Berubah Menjadi Museum

"Kami, Pemkab Pangandaran bisa lebih maksimal mendorong pelestarian penyu termasuk menjadikan sebagai potensi wisata edukasi," ungkapnya.

Dirinya berjanji untuk memfasilitasi pengembangan penangkaran penyu di Kabupaten Pangandaran khususnya yang ada di Pantai Batuhiu.

Pihaknya juga mengajak sejumlah kalangan untuk mengembangkan bersama-sama potensi yang ada dan bila perlu cari referensi atau studi banding.

Baca Juga: Mau Awet Muda, Berendamlah di Air Terjun Martolu

"Mari kita bersama-sama untuk mengembangkan potensi ini, karena bisa mendukung sektor wisata edukasi," katanya.

Sementara itu Pengelola Penangkaran Penyu di Pantai Batuhiu Parigi Giwangsari (26) mengatakan, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar 100 ekor anak penyu atau tukik juga merasakan kemerdekaan dan dilepasliarkan ke habitatnya di pantai Batuhiu.

"Ini adalah cara kami untuk memeriahkan hari kemerdekaan," ujarnya.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Kegiatan ini diberi judul Pelepasan Penyu Nusantara langsung oleh Bupati Pangandaran.

Sementara anak penyu atau tukik yang dilepasliarkan berusia sekitar 1 bulan yang didapat dari proses penetasan telur-telur yang ditemuka dari pinggiran pantai Batuhiu sampai ke pantai Batukaras.

"Kami dapat dari pantai dan ada juga warga yang sukarela menyerahkan langsung bila menemukan telur penyu," tutur Giwangsari.

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

Saat ini populasi penyu di perairan Pangandaran terus menipis karena banyaknya penyu yang mati akibat tersangkut jaring nelayan, upaya untuk pelestarian sangat minim.

Penyu itu binatang lemah yang sekarang dilepasliarkan berhasil tumbuh dewasa diprediksi sangat minim.

"Penelitian ahli hanya 1 persen saja yang bisa tumbuh dewasa. Itu karena dia lemah dan banyak predator," ungkapnya.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

Giwang mengajak seluruh masyarakat Pangandaran bisa ikut andil melestarikan penyu yang hampir punah. Di antaranya dengan cara tidak membunuh penyu dan menjaga telur penyu.

"Kami juga memiliki mimpi untuk mengembangkan tempat penangkaran ini sehingga menopang konservasi dan mendongkrak daya tarik wisata pantai Batuhiu," tambahnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler