Menurut Cicitnya Rachmat Mulyana yang kini mendirikan usaha sendiri dengan 8 merek kecap di Komplek Puspa Indah, Kelurahan Cigasong, kakeknya mendirikan pabrik kecap di tahun 1928 di Kelurahan Majalengka Kulon, Jl Raya Abdul Halim, samping Toko Yogya.
Nama merek kecapnya dikenal dengan Tjoen Teng atau kecap Matahari karena logo tertera gambar matahari sesuai arti nama pemiliknya. Kecap tersebut memiliki masa kejayaan hingga Tahun 1990 an. Pasarnya selain Kabupaten Majalengka dan Wilyah III Cirebon serta kota besar di Jawa Barat juga Tawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca Juga: Alat PCR Tidak Tersedia, Labkesda Majalengka Hanya Layani Rapid Antigen
Karena pangsa pasar yang sangat tinggi menurut Rachmat, kakeknya di tahun 1930-1940 hingga mendirikan sejumlah pabrik di Kadipaten, Jatiwangi dan Bandung dengan jumlah pekerja yang juga sangat banyak. Rasa kecapnya khas berasa manis dan kental.
“Ya Tahun 1970-1980 kecap mengalami masa jaya, pabrik kecap berdiri di Kadipaten ada berapa pabrik, Majalengka banyak, semua perusahaan kecap berkembang,” ungkapnya.
Baca Juga: Para Istri Mesti Waspada, Ini 5 Wanita Berpotensi Berselingkuh dengan Suami, Tetangga Salah Satunya
Sepeninggal kakeknya pabrik dilanjutkan oleh orang tuanya namun belakangan banyak pesaing industri kecap besar dan pasar pun semakin berkurang. Konsumennya hanya mereka yang fanatik dengan kecap Matahari, dengan pasar terjauh adalah Sumedang.
“Sekarang pabrik Mamah tutup, produksinya bareng saya di sini sekarang mah,” ungkap Rachmat.
Hingga tahun 1995 perusahaan kecap ini masih sangat besar dan memperluas pabrik ke Pasar Balong, di Kelurahan Majalengka Kulon.***