Masa Jaya Kecap Majalengka yang Terancam Sirna (3-Habis)

- 19 Januari 2021, 21:47 WIB
beberapa industri kecap rumahan yang ada sekarang sekedar mempertahankan peninggalan dan tradisi keluarga. /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar
beberapa industri kecap rumahan yang ada sekarang sekedar mempertahankan peninggalan dan tradisi keluarga. /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar /

Banyaknya merek yang ia produksi untuki memnuhi keinginan konsumen. Karena beda daerah selalu berbeda keinginan rasa. Misalnya saja merek Lokomotif untuk memenuhi pasar wilayah Terisi, Indramayu. Cap Kambing untuk memenuhi pasar Pamanukan, Subang.
Sedangkan pasar Majalengka lebih banyak mengkonsumsi keca cap Ayam Jago.

“Rasa juga beda-beda keinginan, ada yang ingin asin, asin sedang, atau manis sedang, ada yang nyebut kurang kental sehingga harus banyak gula. Makanya merekpun berbeda. Kita ikuti saja keinginan pasar, jadi saya buat merek banyak. Tapi yang banyak diproduksi sekarang ini enam merek saja, dua merek akan dihentikan,” ungkap Rahmat.

Baca Juga: Cair Lagi di Januari 2021, Bagi Karyawan yang Belum Dapat BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta

Dia mengaku tak ingin meperluas pasar ke luar kota, pasarnya cukup semua pasar tradisional di Kabuaten Indramayu dan Pamanukan, Subang dan Majalengka.

“Pengusaha kecap mah jago kandang, tidak ingin memperluas pasar. Kemarin ini saya diajak kerjasama oleh perusahaan kecap ternama namun saya tolak. Ribet nanti diperjanjiannya. Khawatir tidak bisa terpenuhi, kalau tidak bisa dipenuhi kita kena pinalti, rugi. Jadi mending usaha sendiri,” ungkap Rahmat yang memiliki 25 orang karyawan.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah