Banjir Majalengka Melanda 22 Desa di 9 Kecamatan, Sebagian Terisolasi Tak Terjangkau Bantuan

- 8 Februari 2021, 19:36 WIB
Rumah rusak diterjang banjir di Anjun Kabupaten Majalengka.
Rumah rusak diterjang banjir di Anjun Kabupaten Majalengka. /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar/

ZONA PRIANGAN - Di Kabupaten Majalengka, 22 Desa yang tersebar di 9 kecamatan dilanda bencana banjir, Senin 8 Februari 2021.

Banjir dengan ketinggian 40 cm hingga 2 meter, merendam dan merusak pemukiman penduduk serta 411 ha sawah. Ratusan warga pun mengungsi, desa terisolasi.

Puluhan sepeda motor, dan hewan ternak, kambing serta ayam di Blok Muara, Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung mati terendam tak bisa diselamatkan.

Baca Juga: 160 Jiwa Terdampak Banjir di Indramayu Berhasil Dievakuasi Tim SAR Gabungan

Akses pintu tol Kertajati ditutup karena jalan Provinsi menuju pintu tol terendam banjir lebih dari satu meter sejak Minggu sore 7 Februari, hingga Senin siang ketinggian air masih sekitar 80 cm.

Warga di Blok Muara, Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung yang kini berada di pengungsian mulai kesulitan bahan makanan, pakaian dan obat-obatan karena rumah mereka semua terendam, terisolasi pula karena jalan terendam dari luapan air Sungai Cimanuk.

Munadi tokoh masyarakat setempat mengungkapkan, ada 300 KK yang mengungsi dari rumah. 200 KK berada di Masjid Al Faidah serta 100 KK di Kantor Balai Kampung.

Baca Juga: Tanggul Sungai Cipunagara Jebol, Berikut Wilayah di Indramayu dan Majalengka yang Rawan Banjir

“Kurangnya bahan makanan ini karena beras, gabah serta ternak dan pakaian mereka terendam banjir tak sempat diselamatkan. Kurangnya pakaian terutama anak-anak dan bayi. Ada empat orang warga yang baru saja melahirkan satu diantaranya dioperasi,“ ungkap Munadi.

Karena air tinggi serta tidak adanya sarana untuk mengevakuasi warga, Munadi dan sejumlah warga terpaksa menggunakan bok minuman untuk mengevakuasi warga yang sakit serta mereka yang baru melahirkan atau menggunakan dua ban bekas yang diikat.

“Terpaksa pakai boks minuman dan bisa mengambang kemudian diseret dan didorong warga. Ada yang lumpuh karena sakit struk ada yang jompo tak bisa berjalan terpaksa dievakuasi pakai boks,” katanya.

Baca Juga: Sekilas 'Ikatan Cinta' 8 Februari: Andin akan Kembali Belajar Mencintai Al, Elsa Tak Sudi Masuk Penjara!

Di Blok Anjun, Desa Kadipaten, banjir menyeret sejumlah rumah diantaranya milik Elon dan Didi hancur terseret air sungai Cikasatuan yang meluap hingga menggenangi puluhan rumah warga.

Jembatan sepanjang kurang lebih 10 meter yang membentang diatas sungai Cikasatuan nyaris roboh, tumpukan aneka sampah diatas jembatan dan ujung jembatan serta pekarangan warga menumpuk.

Warga setempat Cepi, Unang, Usep Roy Suseno dan sejumlah warga lainnya mengaku tak sempat menyelamatkan barang ketika banjir melanda, yang mereka ingat adalah menyelamatkan jiwa dan mengungsi ke tempat aman di Kantor Desa dan sejumlah tempat lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Februari: Rendy, Nino, Rafael, Angga dan Al Beramai-ramai mencari Sodikin, Saksi Kunci

Usep dan keluarganya menyelematkan diri ke lantai dua rumahnya walaupun dipenuhi rasa was-was karena di lantai satu rumahnya air mencapai setinggi dada atau sekitar 1,5 meteran dengan kondisi air yang cukup deras.

Tempat pemotongan ayam dan ratusan ekor ayam milik Elon pun hancur bersama bangunannya yang persis berada di pinggir jembatan dan sungai.

Warga Wanasalam berusaha mengevakuasi terdampak korban banjir dengan menggunakan boks minuman.
Warga Wanasalam berusaha mengevakuasi terdampak korban banjir dengan menggunakan boks minuman.

Menurut Cepi dan Unang, ada empat RT masing-masing RT 1,2 3, 4 yang rumahnya terendam banjir cukup tinggi. Air mulai datang sekitar pukul 20.00 WIB hingga pagi hari atau kurang lebih 11 jam. Aliran listrik serta PDAM pun semua mati.

Baca Juga: Cek via HP Untuk Daftar Penerima Bansos Rp300 Ribu Februari 2021

“Dulu pada Tahun 2015 juga sempat banjir namun tidak separah sekarang, dulu hanya sampai selutut,” ungkap Usep.

Warga menuding, banjir yang melanda kali ini diantaranya disebabkan oleh jembatan yang menggunakan ram kawat di tiap bagian samping atas. Sehingga ketika banjir datang dan membawa sampah semua sampah tersangkut di ram kawat.

Penyebab lainnya, air dari hulu yang cukup deras tak bisa ditampung di sungai karena pinggir sungai di bagian kanan dan kirinya terdapat rumpun bambu yang akar dan daunnya menutup sungai. Akibatnya aliran air juga tak lancar.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Disalurkan Bank BRI Lagi di Bulan Februari 2021, Segera Cek Nama Anda

Warga di Blok Muara, Desa Wanawasalam, Kecamatan Ligung yang kini berada di pengungsian mulai kesulitan bahan makanan, pakaian dan obat-obatan.

Kepala Bidang Rehabilitasi di Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Majalengka Indrayanto mengatakan, Kecamatan yang wilayahnya terkena musibah banjir adalah Kertajati, Kecamatan Kadipaten, Dawuan, Jatitujuh, Sumberjaya, Ligung, Cigasong dan Kecamatan Kasokandel.

Di Kecamatan Kertajati, banjir melanda Blok Padasuka, Desa Sukamulya , Blok Sukamerak, Desa Mekarjaya serta Desa Bantarjati. Jumlah kepala Keluarga yang terdampak mencapai lebih dari 900 .

Baca Juga: Hindari Konsumsi 4 Jenis Obat Ini Berbarengan dengan Makanan Tertentu, Bisa Timbulkan Efek Samping Berbahaya

Di Kecamatan Kadipaten ada tiga desa masing-masing Blok Dukuhdomba, Desa Liangjulang yang pada siang hari mulai surut, Blok Dukuwarung, Desa Pagandon, dan Blok Anjun Desa Kadipaten,

Di Kecamatan Dawuan juga lebih dari 900 jiwa yang terdampak berada di Desa Dawuan, Desa Gandu melanda tiga blok atau merendam sekitar 200 rumah warga , 70 haktare sawah, kebun dan 2 pasilitas pendidikan serta pabrik penggiingan padi ditambah Desa Balida.

Untuk Kecamatan Jatitujuh banjir melanda 5 desa masing-masing Biyawak, Pilangsari, Pasindangan, Panongan, Pangkalanpari yang paling parah ada 4.000 jiwa yang terdampak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 8 Februari 2021: Gemini Tak Perlu Emosi kalau Dikritik, Cancer Harus Belajar Mengalah

Di Kecamatan Sumberjaya ada sati desa yaitu Lojikobong dan siang hari mulai surut. Untuk Kecamatan Ligung banjir melanda Desa Kertasari, Blok Bagung, Desa Ligung Lor yang terdampak mencapai 1.300 jiwa, Desa Randegan Kulon , Desa Wanasalam, Desa Ampel , Desa Leuweunghapit.

Serta Kecamatan Cigasong melanda Desa Baribis, di Kecamatan Kasokandel satu desa yaitu Gunungsari serta Desa Leuwiseeng, Kecamatan Panyingkiran.

Baca Juga: Ridho Rhoma Terjebak di Kubangan yang Sama, Berurusan Lagi dengan Hukum Gara-gara Narkoba

Sementara itu Bendung Rentang berstatus “awas” karena total debit mencapai 1.306,859 m3 per detik sementara status awas di ketinggian 1.200m3. Itu terjadi pada Senin pukul 04.00 WIB.

Pada pukul 08.00 WIB menurut keterangan pengelola Bendung Rentang Dedi Supriadi mulai turun total debit sebesar 1.099,455 m3 per detik. Tinggi muka air mencapai 22.36 Meter Diatas Permukaan Laut. Namun hujan sepanjang hari terus turun.***

 

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah