Cap Go Meh Selalu Ada Lontong Opor, Telur, Mi, dan Bacang, Ini Sejarah dan Maknanya

- 27 Februari 2021, 08:06 WIB
Umat Buddha melaksanakan sembahyang di Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin Majalengka.*
Umat Buddha melaksanakan sembahyang di Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin Majalengka.* /zonapriangan.com /Rachmat Iskandar ZP

Baca Juga: UFO Kembali Muncul, Nyaris Menabrak Pesawat American Airlines, Pilot Sempat Panik

Neneng mengungkapkan lontong yang dipadu opor kuning selalu tersedia setiap perayaan Cap Gomeh.

Demikian juga dengan telur, mi dan bacang yang dibungkus daun bambu berbentuk segi tiga karena memiliki flosofi bagaimana sikap hidup dalam keseharian.

Opor ayam berwarna kuning artinya setiap orang harus berhati emas, berhati baik jauh dari sikap iri hati apalagi dengki pada sesama.

Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya

Sedangkan telur filosofinya jika memiliki keinginan harus disertai dengan tekad yang bulat agar apa yang dikehendaki bisa tercapai.

Serta mi melambangkan panjang usia dan panjang rezeki, ada kebersamaan selamat di dunia dan di akhirat.

Bacang yang berasal dari beras ketan dan berisi daging cincang, dibungkus daun bambu berbentuk segitiga, menurut Neneng, merupakan bentuk keteguhan.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

Karena bentuk segi tiga ketika dilempar atau menyimpannya di bulak balikpun tetap tidak berubah bentuk.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah