ZONA PRIANGAN - Loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai bola panas kisruh Partai Demokrat berada pada Moeldoko.
Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Irwan Fecho mengatakan jika Moeldoko minta maaf dan mundur dari Ketua Umum, kegaduhan ini selesai.
Menurut Irwan Fecho, Moeldoko cukup menjalankan tugas sebagai Kepala Staf Presiden (KSP), tidak perlu mengurusi internal Partai Demokrat.
Baca Juga: Hati-hati Berhubungan Intim dalam Mobil, Alat Kelamin Pria Ini Patah dan Harus Dioperasi
Baca Juga: Seorang Karyawati Sudah Menyerahkan Segalanya, Ternyata Pasangan Selingkuh dengan Rekan Kerja
Irwan menegaskan, tugas Moeldoko sebagai KSP tentu sangat berat perlu konsentrasi untuk mendampingi Presiden dalam melaksanakan tugas negara.
Penilaian Irwan Fecho terhadap Moeldoko itu disampaikan lewat akun Twitter @irwan_fecho pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Irwan Fecho yang duduk sebagai anggota DPR RI Fraksi Demokrat menyebut Moeldoko tidak pantas memegang jabatan Ketua Umum karena KLB Partai Demokrat itu ilegal.
Baca Juga: Emha Ainun Nadjib Kritik Jokowi, Ruhut Sitompul: Ngebacot Jangan Pakai Dengkul
Baca Juga: Foto Munarman Tersebar di Internet Hadiri Baiat ISIS, Husin Shihab: Polri Terlalu Baik
Irwan mendesak Moeldoko dengan segala kebesaran hatinya meminta maaf pada PD, SBY, dan AHY, itu akan menjadi jalan terbaik.
Sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.com sebelumnya dalam artikel berjudul "Anggota DPR RI: KSP Moeldoko Mohon Maaf pada Demokrat, SBY dan AHY serta Mundur dari Ketum Hasil KLB".
"KSP Moeldoko lebih baik mundur sebagai Ketua Umum hasil KLB, itu pilihan ksatria dan jalan terbaik serta bisa mengakhiri keriuhan politik tanah air," pungkasnya.
Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah
Baca Juga: Kematian Membuat Orang Seperti Mengalami Mimpi, Lantas Beteriak-teriak Minta Tolong
Irwan Fecho juga menyatakan jika hal tersebut dilakukan Moeldoko semata-mata hanya untuk mengakhiri keriuhan politik di tanah air.
Di sisi lain, setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Moeldko seolah menghilang dan belum memberi pernyataan.
Hilangnya KSP Moeldoko di muka publik pun banyak dipertanyakan, termasuk kader Partai Demokrat, Syahrial Nasution.
Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas saat Berada di Kamar Mandi Pintunya Jangan Dikunci, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Hindari Kematian, saat Mandi Jangan Asal Siram, Begini Cara yang Benar dan Sehat
"Dimanakah Moeldoko?" cuit Syahrial seperti dikutip dari akun Twitter @syahrial_nst pada Sabtu, 13 Maret 2021.
"Hiruk pikuk tentang kudeta thd @PDemokrat lebih dari satu bln terakhir terus menghiasi ruang publik. Keterlibatan orang luar yaitu, KSP Moeldoko jd biang kerok penyebab. Namun, dmn dia sekarang?" cuit syahrial nasution di laman Twitternya @syahrial_nst) pada 11 Maret 2021,
"Hiruk pikuk tentang kudeta thd @PDemokrat lebih dari 1 bln terakhir terus menghiasi ruang publik," tulisnya.
Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah
Baca Juga: Gara-gara Kondom Tertinggal di Vagina, Perselingkuhan Istri Terbongkar
Syahrial Nasution menilai bahwa keterlibatan KSP Moeldoko yang bukan kader Demokrat menjadi biang kerok penyebab kudeta PD.
"Keterlibatan orang luar yaitu, KSP Moeldoko jd biang kerok penyebab. Namun, dmn dia sekarang?," pungkasnya.***(Sofar Syaoqi H/Mantrasukabumi.com)