Jembatan Gantung yang Menghubungkan Majalengka–Sumedang Putus Tersapu Luapan Air Sungai

- 26 Maret 2021, 16:31 WIB
Jembatan Gantung ini putus karena tersapu luapan air sungai.
Jembatan Gantung ini putus karena tersapu luapan air sungai. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Jembatan gantung sepanjang 140 m dan lebar 1,5 m  yang menghubungkan dua wilayah Kabupaten Sumedang dan Majalengka diatas Sungai Cimanuk kini putus diduga tidak tanah menahan beban akibat luapan air sungai yang terjadi Kamis 25 Maret 2021 malam.

Jembatan tersebut dari arah Sumedang, sedangkan dari arah Majalengka tali jembatan masih nampak terikat ke tiang pancang dan bantalan jembatanpun masih nampak untuh.

Ujung jembatan yang berasal dari arah Sumedang ujungnya disamping sungai Cimanuk menutup batas antara perkebunan mangga milik warga dan sungai.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Masih Berlanjut ke Sejumlah Kabupaten, Korban Jiwa Sudah 5 Orang

Putusnya jembatan yang baru diresmikan pada Kamis 11 Maret 2021 tersebut menurut keterangan anggota Bhabinsa Desa Babakananyar Sertu Nana Supriatna diperkirakan terjadi sekira pukul 21.04 malam setelah hujan deras yang terjadi sejak sore hingga malam hari.

“Ketika malam hari luapan air  diatas permukaan jembatan mencapai sekitar 2 meteran.

Saat itu jembatan masih bisa bertahan, namun beban semakin tinggi ketika sampah sungai yang menyangkut di ram kawat yang berada di kanan dan kiri jembatan yang menjadi pembatas pegangan. Akibat hal tersebut akhirnya tali jembatan dari arah Sumedang terputus,” papar Nana.

Baca Juga: Korban Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Citengah, Sumedang Selatan Dievakuasi Tim SAR Gabungan

Karena bagian ujung jembatan arah Majalengka masih kuat badan jembatanpun tak sempat hanyut terbawa air namun hanya melingtang, ujungnya di perkebunan mangga milik warga.

Menurut Nana, hasil pemeriksaanya, kayu-kayu yang menjadi bantalan jembatan sebanyak 736 pun masih nampak utuh, paku-paku juga masih nampak kuat.

Hanya tiang yang berasal siki-siku bengkok karena diduga tidak kuat menahan beban arus air.

“Kalau bantalan, kawat masih kuat dan utuh. Ini tidak tahan karena dibebani sampah kiriman yang tersangkut di kawat  pembatas. Sampahnya ada pohon pisang, tanting segala macam sampah,” kata Nana.

Baca Juga: Salman Khan dan Sanjay Dutt, Dua Aktor Bollywood yang Mendapat Dosis Pertama Vaksin Corona

Sebelumnya menurut Nana total beban jembatan ketika tidak dilintasi mencapai 5 tonan, itu karena kayu bantalan jembatan sebagian basah. Serta besi dan kawat. Ketika dilintasi sepeda motor dan penyeberang, jembatan masih tetap kuat,” ungkap Nana.

Bahkan katanya setiap saat ramai lalulalang warga yang mengangkut barang ke pasar menggunakan sepeda motor dan pejalan kaki dengan beban berat.

Namun itu masih tetap bertahan tidak ada tanda-tanda akan putus.

“Pada minggu depan sedianya jembatan ini akan diperkuat agar jembatan lebih kokoh,  petani dan masyarakat bisa lebih banyak membawa beban dan jembatan bisa lebih bertahan lama. Ngga tahu sekarang bagaimana  penangananya menunggu intruksi,” kata Nana.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Balistik ke Arah Jepang dan Jatuh di Laut Timur

Sementara itu sejumlah warga di Desa Babakananyar berharap jembatan bisa diperbaiki kembali agar arus lalu lintas warga bisa kembali berjalan lancar. Disamping itu keramaian wilayah di perbatasan kedua wilayah bisa terus berjalan.

Selama 22 hari usia jembatan di perbatasan selalu ramai dikunjungi warga selain warga yang beraktifitas ke kebun dan pasar.

Kawasan tersebut menjadi tempat keramaian karena banyaknya warga yang ingin mengetahui jembatan gantung yang cukup panjang tersebut. Mereka silih berganti menyeberang mencoba kekuatan nyali.

Baca Juga: 9 Makanan ini Bisa Bangkitkan Energi, Ketika Tubuh Terasa Lesu

“Kami maunya diperbaiki kembali karena ini mulai dirasakan manfaatnya oleh warga kedua wilayah, baik Majalengka maupun Desa Palabuhan, Sumedang.

Dari Sumedang tidak perlu memutar arah ketika akan pergi ke Pasar Kadipaten.” ungkap Ahmad warga setempat.

Hal sama disampaikan Jeje yang biasa mengangkut pisang dan daun ke perkebunan di wilayah Sumedang. Menurutnya jarak lebih dekat dan waktu tempuh lebih cepat.

“Kami berharap jembatan diperbaiki kembali kalau masih bisa di pasang. “ ungkapnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x