Kebutuhan yang diinginkan tersebut semisal, butuh galeri, pameran, workshof, sebab semua karya melingkupi karya yang harus dipajang, dilihat orang.
Untuk itu beda media beda kebutuhan. Selama ini perupa yang terdiri dari kriya, batik, seni lukis, pemahat atau ukir dan pematung seolah lebih teabaikan.
Anggoat Peka, Eman Sulaeman Awi yang dikenal seniman kriya mengatakan, kebutuhan para seniman itu berneda tergantung apa yang dilakukan setiap individu.
Makanya jika pemerintah akan memberikan dukungan tentu harus berbeda. Yang mungkin hargapun jauh lebih murah bila dibanding dengan harga gamelan yang nilainya bisa ratusan juta.
Baca Juga: Denny Darko Gagal Menghipnotis Atta Halilintar, Ternyata Ini Penyebabnya
Yang standar saja menurut Eman, bagi seniman sepertinya hanya membutuhkan gerinda cutting, bor tunner, srongsaw, kompresor , tembakan paku, gergaji duduk dan lain-lain yang harganya tidak sampai belasan juta.
Di Majalengka ada banyak seniman bambu sepertinya, yang membuat kerajinan seni yang beragam, ada yang alat musik bambu, mebel, gazebo, interior, dan barang lainnya yang berasal dari bambu.
Untuk seni batik juga kebituhannya berbeda, mereka butuh alat atau media celup dan lainlain.
Baca Juga: Ketika Kepala Angsa Terpenggal, Warga Kota Kentucky Bersedih
“Pekerjaan kami semua menuangkan imajinasi tapi kami tetap berpikir realistis,” pungkap Ade. (Rachmat Iskandar)***