Ubah Paradigma Masyarakat Bahwa Sampah Adalah Berkah, Diskimrum Jabar Mulai Uji Coba Program Nyetor Sampah

- 8 Mei 2021, 00:33 WIB
Kepala Diskimrum Provinsi Jabar Boy Iman. Ubah Paradigma Masyarakat Menjadi Sampah Adalah Berkah, Diskimrum Jabar Mulai Uji Coba Nyetor Sampah.
Kepala Diskimrum Provinsi Jabar Boy Iman. Ubah Paradigma Masyarakat Menjadi Sampah Adalah Berkah, Diskimrum Jabar Mulai Uji Coba Nyetor Sampah. /Diskimrum Jabar/

ZONA PRIANGAN – Untuk mengurangi sampah dari sumbernya, Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Provinsi Jawa Barat memulai uji coba program Nyetor Sampah atau Nyepah.

Kepala Diskimrum Provinsi Jabar Boy Iman dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Rabu 5 Mei 2021, menyebutkan, program Nyepah baru dimulai di kawasan perkantoran Kawaluyaan, Kota Bandung.

Menurutnya pengurangan sampah dari sumbernya akan diterapkan di skala rumah tangga.

Baca Juga: Hamish Daud Bantu Jabar Kelola Sampah Berbasis Digital, Ridwan Kamil: Gunakan Aplikasi Octopus

"Kami mulai dengan nyetor sampah atau nyepah tadi. Hanya baru dilaksanakan di kantor kami di Kawaluyaan. Jika ini berhasil, akan kami terapkan di skala rumah tangga," katanya usai acara Japri bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Hamish Daud dari Octopus, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provisi Jabar.

Menurut Boy, Diskimrum Jabar mencoba mengubah paradigma masyarakat dari sampah adalah masalah menjadi sampah adalah berkah.

"Nyepah itu sampah non-organik dikumpulkan lalu disetorkan ke bank sampah sebagai imbalannya mendapat kupon yang dapat ditukarkan dengan sembako" paparnya.

Baca Juga: Ini 5 Kota Terbersih di Dunia, Singapura Terapkan Denda Besar bagi Pembuang Sampah Sembarangan

Selain Nyepah di kawasan Kawaluyan, lanjut Boy, program lainnya yang sudah mulai dijalankan adalah Gebyar Pas atau Gerakan Membayar Pakai Sampah.

Gebyar Pas sudah dilaksanakan di beberapa apartemen transit Solokan Jeruk dan Rancaekek (Kabupaten Bandung), Batujajar (KBB) dan apartemen transit Ujungberung, Kota Bandung.

"Dengan pola yang hampir sama dengan Nyepah, gerakan Gebyar Pas juga mengganti sampah yang disetor dengan kupon untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Untuk sampah non-organik dengan program itu alhamdulillah sudah berkurang," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Ibu Tewas Gara-gara Terjebak di Tempat Sampah

Menurut Boy, saat ini yang sedang diupayakan pihaknya adalah pengurangan sampah organiknya.

"Nanti akan kita coba membuatnya menjadi pupuk cair dan lain-lain. Semoga dengan adanya Octopus ini program itu bisa dipercepat," ungkapnya.

"Penanganan sampah yang dilakukan Diskimrum saat ini adalah penanganan sampah di hulu atau di tingkat sumber sampah domestik, sedangkan yang ditangani Dinas LH adalah sampah di hilir," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah