647 Kendaraan Diputar Balik dari 11 Titik Pos Penyekatan di Kabupaten Majelangka

- 10 Mei 2021, 10:10 WIB
Beberapa kendaraan terpaksa harus putar balik di pos penyekatan Gerbang Tol Kertajati Kabupaten Majalengka.
Beberapa kendaraan terpaksa harus putar balik di pos penyekatan Gerbang Tol Kertajati Kabupaten Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Selama 4 hari efektif pelaksanaan operasi ketupat lodaya di Kabupaten Majalengka, terdapat 2.737 kendaraan luar yang melintas ke wilayah Kabupaten Majalengka baik melalui 11 titik Pos Penyekatan, sebanyak 647 kendaraan diantaranya diputar balik.

Hal tersebut disampaikan Kasat Lantas Polres Majalengka Ajun Komisaris Polisi Luky Martono ditemui saat melakukan penyekatan di Gerbang Tol Kertajati Minggu 9 Mei 2021 bersama sejumlah anggota kepolisian lainnya, TNI, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP dan petugas kesehatan.

Menurutnya, kendaraan yang diputar balik tersebut kebanyak adalah kendaraan pribadi juga bis berukuran besar yang diduga membawa pemudik dari luar kota ke Majalengka.

Baca Juga: Wasekjen MUI: Soal Bipang Ambawang, Saya Yakin Maksud Jokowi itu Bukan Babi Panggang

Mereka kebanyakan masuk ke Majalengka pada jam-jam tertentu, pagi hari dan malam hari, sedangkan siang hari relatif sepi.

“Kendaraan yang terjaring ini relatif seimbang, antara jalur arteris maupun Gerbang Tol Kertajati dan Sumberjaya, namun yang terjaring kebanyakan kendaraan pribadi,” ungkap Luky Martono.

Sementara itu lalulintas kendaraan dari luar kota yang melintasi gerbang tol ataupun perbatasan nampak sepi, namun penjagaan dilakukan cukup maksimal di GT Tol maupun di rest area 166 Jatiwangi.

Baca Juga: Pertengkaran di Hotel Hyatt Meningkat Jadi Saling Tembak, Seorang Pria Tewas dan Enam Terluka

Sementara itu di sejumlah wilayah perbatasan seperti antara Indramayu-Jatitujuh, lalulintas kendaraan nampak sepi.

Demikian juga di perbatasan Indramayu-Ligung, di Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. Pos penyakatan dilakukan di pertigaan antara Wanasalam-Ligung-Jatiwangi yang dianggap ramai.

Selama lebih dari satu jam berada di Pos penyekatan tersebut, tidak ada kendaraan luar kota yang melintas membawa pemudik.

Kendaran pribadi dan angkutan umum yang melintas hampir kesemuanya kendaraan lokal.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif dari Daun Singkong, Nomor Dua Meningkatkan Asam Urat

Menurut keterangan salah seorang warga yangtingal diperbatasan Majalengka-Indramayu, dari pintu masuk Kecamatan Ligung, Munadi, hampir setiap saat lalulintas di perbatasan sangat sepi.

Yang melintas antar kabupaten adalah warga setempat yang berada diperbatasan dan biasa melakukan komunikasi layaknya masyarakat biasa.

“Masyarakat Indramayu yang berada di perbatasan biasa pergi ke pasar di Sukawera, Ligung sehingga ketika melintasi tapal batas ya dianggap masyarakat biasa,” ungkap Munadi.

Baca Juga: Aktivis Antikorupsi: Pantas Tak lulus, Tes kebangsaan KPK Sengaja Ingin Hapus Kelompok Novel Baswedan

Ade Rosito warga Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten dengan bebas keluar masuk wilayah Ciebon, tidak ada penyekatan di kedua wilayah perbatasan, baik dari arah Majalengka maupun Cirebon.

Padahal semula dia khawatir untuk bepergian karena penyekatan di Majalengka dilakukan di 11 titik pintu masuk perbatasan.

“Tapi aman selamat, tidak ada hambatan apapun. Kendaraan lancar tidak ada yang mencegat,” ungkap Ade.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah