Network
ZONA PRIANGAN - TK dan SD Prof Dr Moestofo, Bandung, peringati Hari Pendidikan Nasional bersama seluruh murid dan guru di sekolah secara virtual dengan menampilkan pentas seluruh anak yang sebelumnya telah dikirim melalui video, Sabtu 29 Mei 2021
Peringatan Hardiknas lewat pentas kreatifitas anak, walaupun dilakukan secara virtual namun nyatanya cukup menarik untuk dilihat terutama bagi anak juga orang tua yang turut menyaksikan di rumah.
Guru dan Kepala Sekolah SD setempat berusaha mengawali acara dengan mengajak anak menggugah memory bagaimana saat sekolah tatap muka juga bagaimana peringatan Hardiknas dilakukan disaat pandemi belum melanda.
Baca Juga: Mengenal Ritual Samagaha untuk Tolak Bala Ketika Terjadi Gerhana Bulan
Sang pembawa acara Tina dan Mia B Pewaya Cita bahkan menceritakan dimana titik panggung saat peringatan hardiknas dan pentas seni dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, sebelum pandemi melanda.
Anak-anak dibawa mengenang pentas seni, hingga tempat duduk orang tua dan guru serta murid.
Pada pentas tersebut terbagi setiap tingkatan kelas, untuk TK semua menari di rumahnya masing-masing diiringi lagu sunda “Tokecang”. Semua anak riang gembira dengan mengenakan pakaian adat sunda.
Baca Juga: Wakil Bupati Majalengka Telusuri Pekerja TKI yang Terancam Hukuman Mati di Dubai
Sedangkan kelas IV semua membaca puisi diiringi suara gitar yang juga dimainakan seorang anak perempuan, suara gitar yang nyaring dna bersih.
Pembacaan puisi oleh anak mendapat apresiasi pembawa acara sehingga menyenangkan anak. Ada pula pantun yang temanya tetap mendidik.
Setiap momen diselingi oleh kuis sehingga membuat semagat para murid, dengan hadiah dari pihak panitia.
“Setiap murid di tiap kelas membuat kreatifitas masing-masing kemudian videonya dikirim ke guru kelas masing-masing di sekolah,” kata Mia.
Baca Juga: Akibat Kelelawar Ditemukan di Dalam Kabin Pesawat, Pilot Air India Memutuskan Kembali Ke Delhi
Untuk membangun nasionalisme ada kuis tebak gambar dengan kata kunci, tokohnya diantaranya adalah nama-nama menteri yang bergerak dibidang pendidikan hingga Presiden Indonesia serta tokoh nasional yang juga pendiri sekolah Prof Dr Moestofo.
Kepala Sekolah Masniari Lyn Parlina, menyampaikan walaupun masa pandemi pembelajaran tetap dilakukan secara maksimal melalui virtual.
Dia memahami kejenuhan anak melakukan mempebalajaran namun semua harus menjaga kesehatan.
“Juli memang Pemerintah sudah mulai membolehkan pembelajaran tatap muka dengan tetap mengedepankan prokes, namun saya paham akan kehawatiran ibu dan bapak akan jaminan kesehatan bagi putra putri kita semua.
Kini penyebaran Covid-19 terus bertambah bahkana da parian baru yang demikian mengkhawatirkan,“ ungkap Masniari.
Masni panggilan akrab Masniari Lyn Parlina mengungkapkan, pihaknya butuh masukan dari semua orang tua dan mereka yang peduli akan kelangsungan pendidikan agar sekolah tetap bisa berjalan tanpa mengurangi kualitas pembelajaran dan anak tetap semangat belajar.***
