Network
ZONA PRIANGAN - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung mulai hari ini, Selasa, 1 Juni 2021 mengadakan uji alir atau uji pola distribusi pelayanan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Badaksinga.
Menurut Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, uji alir pelayanan IPA Badaksinga ini bertujuan untuk meningkatan efektivitas, serta efisiensi distribusi air bersih kepada para pelanggan.
"Sebelumnya yang kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan dari sisi teknis, kini akan dilakukan dari segi sistem. Sekarang kita coba secara sistem hidrolis pola distribusi air baru," kata Sonny kepada wartawan di Kantor Perumda Tirtawening, Senin, 31 Mei 2021.
Baca Juga: Kurangi Defisit Air Bersih, PDAM Tirtawening Kota Bandung Akan Tarik Air Dari Waduk Saguling
Sebelumnya, ungkap Sonny, sistem yang berlaku adalah pola distribusi air kepada pelanggan dilakukan selama 24 jam.
"Dengan pola distribusi baru ini, pihaknya mencoba distribusi air dari IPA Badaksinga dilakukan per 12 jam," ujarnya.
Sonny memaparkan, saat ini saluran air bersih dari enam pipa besar IPA Badaksinga Perumda Tirtawening saling terkoneksi.
Baca Juga: 1.050 Masyarakat Berpenghasilan Rendah Dapat Bantuan Air di Majalengka, Utamakan Rawan Air Bersih
Pihaknya ingin memastikan kembali saluran air dari tiap-tiap pipa atas hasil pemetaan yang sudah berjalan.
"Jadi saya coba minta ke temen-temen wilayah yang bertanggungjawab dalam distribusi untuk menghitung dan mengevaluasi ulang. Gimana kalau sekarang pipa yang enam ini, dialirinya tidak secara bersamaan, tapi digilir selama 12 jam," ujarnya.
Menurut Sonny, di IPA Badaksinga ini terdapat pipa air 6 buah dengan ukuran besar. Bila dihitung ada yang diameter 200, 600, 800 ada tiga, dan diameter 900.
Baca Juga: Warga Cijati Majalengka Kesulitan Air Bersih
"Jika ditotalkan, diameternya 4.000 lebih, sementara kapasitas produksi cuma 1.800 liter per detik, itu tentu akan ada kehilangan tekanan," jelasnya.
Dengan pola tersebut, lanjut Sonny, ada beberapa keuntungan yang akan didapat konsumen. Salah satunya, kuantitas atau jumlah air yang diterima konsumen lebih banyak.
Pola baru uji alir atau distribusi air ini akan diterapkan dengan sistem buka tutup. Setiap daerah atau wilayah nantinya akan dialiri air selama 12 jam penuh dalam satu hari dengan pola berbeda.
Baca Juga: Akhir Pekan Ini Digelar Road to Indonesia Modification Expo (IMX) 2021: Virtual Stage Makassar
"Sistemnya jadi bergantian. Misalnya wilayah A, air mulai mengalir dari jam 12 siang sampai jam 12 malam. Lalu wilayah B, air mulai mengalir dari jam 12 malam sampai jam 12 siang. Tetapi ini baru satu pola dari tiga pola uji baru yang akan kita evaluasi," paparnya.
Menurut Sonny, pihaknya menyiapkan tiga pola uji, dengan menjalankan selama satu bulan di masing-masing wilayah. Pola uji pertama ini mulai berlaku hari ini, 1 Juni 2021.
Untuk pengaturan waktu gilir distribusi pola itu, berikut rinciannya, untuk pelayanan wilayah timur waktu gilir mulai dari pukul 06.00-12.00 WIB untuk daerah Cicadas, Cihaurgeulis dan Cikutra.
Waktu gilir pukul 06.00-18.00 WIB untuk daerah Cicadas, Cihaurgeulis dan Cikutra. Waktu gilir pukul 09.00-06.00 WIB (Antapani Tengah, Babakan Sari, Cicaheum, Jatihandap, Karang Pamulang, Kebon Gedang, Padasuka, Sekejati, Sukamaju, Sukamiskin dan Sukapada). Waktu gilir dua hari sekali dari pukul 09.00-06.00 WIB (Antapani kidul, Antapani kulon, Antapani wetan, Babakan Surabaya, Kebon Jayanti, Kebonwaru dan Sukapura).
Sementara itu, untuk pelayanan wilayah barat terdapat dua pembagian waktu gilir.
Diantaranya waktu gilir pukul 12.00-00.00 WIB untuk daerah Babakan Ciamis, Pasirkaliki, Arjuna, Ciroyom, Maleber, Garuda, Dungus Cariang, Warung muncang, Jamika, Sukahaji, Kebon jeruk, Cibadak, Jamika, Babakan tarogong, Babakan Asih, Sukaasih, Kopo dan Panjunan.
Baca Juga: Gadis Dengan Kaki Palsu Memanjat Selokan, Membuat Hati Netizen Merasa Tersentuh
Sedangkan waktu gilir pukul 00.00-12.00 WIB untuk daerah Pelindung hewan, Kebon lega, Cigereleng, Ciseureuh, Wates, Batununggal, Mengger, Mekarwangi, Karasak, Pasirluyu, Cibaduyut, Cibaduyut Kidul, Cibaduyut Wetan, Margasuka, Margahayu utara, Cirangrang, Braga, Balong Gede, Pungkur, Ciateul, Nyengseret, Situ Saeur, Ancol, Karang Anyar, dan Panjunan.
Sonny berharap kepada semua pelanggan yang mendapatkan waktu gilir untuk menyiapkan penampungan air.
"Baik itu toren atau groundtank. Kenapa harus disiapkan. Karena saat giliran tiba, penampungan air bisa maksimal," ucapnya.
Baca Juga: Refly Harun: Habib Rizieq Divonis 8 Bulan Penjara, Jaksa Banding Terkesan Bernafsu dan Tidak Puas
Pihaknya telah menyiapkan 14 tangki air minum, serta mobil tangki pada tiap-tiap kantor wilayah untuk mengantisipasi kelangkaan air layanan Perumda Tirtawening Kota Bandung.
Sonny memaparkan, kebutuhan air bersih di Kota Bandung saat ini belum dapat terpenuhi Perumda Tirtawening. Masih ada gap atau celah cukup jauh antara kapasitas produksi air dari IPA Badaksinga dengan kebutuhan pelanggan. Uji pola distribusi ini merupakan bagian upaya meminimalisasi gap tersebut.
"Kami berharap, dengan pola baru ini akan terlihat hasilnya seperti apa. Karena air yang tercatat di IPA Badaksinga, akan kita konfirmasi dengan air yang tercatat dimeteran. Kalau tercatat ada kenaikan, artinya pola baru ini efektif," pungkasnya.***
