ZONA PRIANGAN – Masa pandemi Covid-19 yang sudah menginjak tahun kedua ini banyak memberikan dampak dan pengaruh yang sangat besar untuk setiap sektor, seperti dialami Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung.
Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, mengatakan yang paling dirasa utamanya dalam hal pembiayaan pengolahan air baku seiring kualitasnya yang cenderung menurun.
"Penggunaan bahan kimia dalam pengolahan air baku kini semakin meningkat dan berimbas pada biaya atau ongkos produksi," kata Sonny seusai meninjau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Badaksinga, IPA Dago Pakar dan Sumber Air Baku Sungai Cikapundung (Intake Bantar Awi) bersama pimpinan dan anggota Komisi B DPRD Kota Bandung terkait kualitas air Sungai Cikapundung, Selasa 3 Agustus 2021.
Lebih lanjut Sonny mengatakan, di masa pandemi ini, pemasukan Perumda Tirtawening sendiri mengalami penurunan sebesar Rp5 milyar per bulan akibat daya bayar masyarakat yang menurun.
"Kondisi menurunnya kualitas air baku sudah terjadi sejak 2016. Bahkan, penurunan terjadi dari tahun ke tahun sehingga dilakukan upaya lebih untuk melakukan sterilisasi," paparnya.
Menurut Sonny, sterilisasi yang dimaksud adalah dengan menggunakan bahan kimia, sementara penggunaan biasa sebelumnya hanya di takaran 600 kilogram zat kimia untuk setiap aliran air sebanyak 600 liter per detik.
Baca Juga: Kurangi Defisit Air Bersih, PDAM Tirtawening Kota Bandung Akan Tarik Air Dari Waduk Saguling