Percepat Vaksinasi Covid-19 Demi Terbentuknya Herd Immunity, 650 Warga Bandung Ikuti Vaksinasi

- 9 Agustus 2021, 17:51 WIB
Percepat Vaksinasi Covid-19 Demi Terbentuknya Herd Immunity, 650 Warga Bandung Ikuti Vaksinasi.
Percepat Vaksinasi Covid-19 Demi Terbentuknya Herd Immunity, 650 Warga Bandung Ikuti Vaksinasi. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah/

ZONA PRIANGAN – Kunci keberhasilan memerangi pandemi Covid-19 salah satunya adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 demi terbentuknya kekebalan komunal (herd immunity).

Karenanya langkah dan inisiatif pemberian layanan vaksinasi untuk masyarakat terus digiatkan, salah satunya dilakukan Pemkot Bandung melalui UPT Puskesmas Cinambo yang bekerjasama dengan PT Meprofarm.

Sekitar 650 warga Bandung berusia minimal 18 tahun mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 di Mepro Hall, kawasan farmasi PT Meprofarm, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Pasca Vaksinasi, Masyarakat Perlu Tahu Pentingnya Sinergi Nutrisi dalam Menjaga Imunitas Tubuh

Vice President Manufacturing PT Meprofarm, Hendri, mengatakan pihaknya akan terus memberikan dukungan terhadap program percepatan vaksinasi Covid-19 ini.

"PT Meprofarm sendiri merupakan perusahaan yang mengkhususkan kegiatannya pada pembuatan obat dengan kualitas tinggi, sesuai dengan persyaratan dan standar terkini," katanya.

Menurut Hendri, langkah dan inisiatif pemberian layanan vaksinasi Ini diberikan untuk 650 orang terdiri dari karyawan Meprofarm dan masyarakat sekitar yang sebelumnya sudah mendaftar.

Baca Juga: Percepat Pemulihan Ekonomi dan Tingkatkan Herd Immunity, 700 Karyawan dan Masyarakat Umum Ikuti Vaksinasi

"Kami berharap dapat terus berkontribusi bagi bangsa Indonesia dalam program percepatan vaksinasi Covid-19," ujarnya.

Adapun, lanjut Hendri, kegiatan vaksinasi dosis pertama telah dilaksanakan pada tanggal 5 dan 9 Juli 2021, dan dilanjutkan dengan dosis kedua yang dilakukan pada tanggal 2 dan 6 Agustus 2021.

"Keberhasilan vaksinasi tergantung dari tiga faktor diantaranya ketersediaan vaksin Covid-19 dan tenaga kesehatan (nakes), masyarakat penerima dan tempat pelaksanaan," ungkapnya.

Baca Juga: Persentase Masih Rendah, DPRD Jabar Desak Pemprov Kebut Vaksinasi Untuk Pondok Pesantren

Hendri menyebutkan tempat atau lokasi penyelenggaraan vaksinasi dinilai krusial karena jangan sampai tidak cukup memadai sehingga menimbulkan kluster-kluster baru penyebaran Covid-19.

"Ke depan, kami mengharapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terus berlanjut. Maka, peran serta pihak swasta lainya juga dapat memberikan kontribusinya dalam percepatan vaksinasi nasional," ucapnya.

Pihaknya, jelas Hendri, sangat terbuka menerima jika ada program-program serupa untuk melaksanakan vaksinasi.

Baca Juga: Atalia Ridwan Kamil Tinjau Sentra Vaksinasi Covid-19 di Cimahi, Ajak Masyarakat untuk Manfaatkan Fasilitas Ini

Hendri pun menegaskan masih banyak masyarakat yang harus mendapatkan vaksinasi khsususnya untuk usia remaja yakni 12-18 tahun.

"Kalau yang sekarang ikut kan usia produktif dan lansia. Tapi ke depannya usia remaja yang harus menerima vaksinasi," imbuhnya.

Dia menambahkan pihaknya juga akan mempersiapkan diri jika kemungkinan diadakan vaksinasi dosis ke tiga.

Baca Juga: Bupati Majalengka Pasang Target Vaksinasi Anak Selesai 3 Bulan Kedepan

Adapun, peserta vaksinasi ini mereka mendaftar secara online sehingga menghindari kerumunan.

Meski jumlah vaksinasi dibatasi namun animo masyarakat begitu tinggi sehingga pihaknya memprioritaskan karyawan dan masyarakat di sekitar perusahaan.

Diharapkan dengan kegiatan percepatan vaksin ini dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Cinambo dan sekitarnya di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 di kawasan Bandung Timur.

Baca Juga: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Terus Ditingkatkan, Ridwan Kamil Tinjau Vaksinasi Massal di Itenas Bandung

"Kami sangat menghindari terjadinya antrian pada proses pendaftaran vaksinasi ini," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Cinambo Drg. Natalina Ginting, menambahkan pihaknya terus berupaya dan mendorong serta mengajak masyarakat untuk mau melakukan vaksin Covid-19 khususnya lansia, usia produktif umur 18 -59 tahun dan saat ini juga sedang melaksanakan pendataan vaksin remaja meskipun ditengah situasi PPKM.

"Tentunya kami berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar percepatan vaksinasi ini dapat terus berjalan dan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses vaksinasi," katanya.

Baca Juga: Tidak Banyak Negara di Dunia Sanggup Lakukan 1 Juta Dosis Vaksinasi Dalam Sehari, Apindo Jabar: Kita Bangga

Natalina pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PT Meprofarm untuk ambil peran dalam kegiatan vaksinasi Covid-19.

"Kami berharap dengan percepatan vaksinasi ini dapat turut mempercepat turunnya angka positif Covid-19 di kawasan Bandung Timur serta meningkatkan pemulihan ekonomi," ujarnya.

Natalina kembali menegaskan bahwa vaksin Sinovac sudah melalui uji klinis dan sudah dikeluarkan efikasinya sehingga aman untuk digunakan. Sedangkan, dampak setelah vaksinasi tergantung dari kondisi tubuh masing-masing.

Baca Juga: DPP Apindo Jabar: Program Vaksinasi Covid-19 Secara Signifikan Dorong Percepatan Terbentuknya Herd Immunity

"Sejauh ini aman sekali untuk penggunaan Sinovac dan efeknya tergantung tubuh kita ada efek ngantuk, lapar, bahkan ada yang sama sekali tidak merasakan apa-apa," jelasnya.

Natalina pun mengimbau agar masyarakat melakukan vaksinasi dengan jenis yang sama pada tahap I dan II.

"Jadi vaksinasi tahap pertama dan dua harus menggunakan vaksin yang sama tapi kalau untuk booster atau platform yang ketiga itu boleh berbeda," ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Usaha Dukung Vaksinasi Covid-19 dan Penyediaan Oksigen di Jabar, Ridwan Kamil: Target 100 Ribu per Hari

Dia menegaskan vaksin bukan merupakan obat tapi berfungsi memberikan perlindungan kepada masyarakat sehingga ada kemungkinan masyarakat tertular Covid-19 setelah melakukan vaksinasi.

Untuk itu, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Terlebih, penyebaran Covid-19 varian delta ini cepat sekali.

"Jika sudah divaksin tapi terpapar setidaknya tidak akan menimbulkan perburukan kesehatan. Makanya harus vaksinasi tahap I dan II serta tetap harus menerapkan prokes yang ketat yaitu 5 M," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x