Ditengah Keterbatasan Fisiknya, Ibu Dua Anak ini Tetap Kreatif dan Semangat Menjalankan Pekerjaan

- 17 Agustus 2021, 23:53 WIB
Atin Sriyatin (33) warga Blok Lamejajar, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka berusaha kreatif mengerjakan seluruh  pekerjaan rumah tangga.
Atin Sriyatin (33) warga Blok Lamejajar, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka berusaha kreatif mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

Dari pertemuannya selama beberapa bulan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.

Setelah menikah mereka memilih tinggal di Lamejajar tempat kelahiran Atin dan membuka jahitan pakaian.

Baca Juga: Studi Sri Lanka: Vaksin Sinopharm Efektif Melawan Varian Delta

Uang hasil kerja di Cikarang mereka belikan sebuah mensin jahit dan mesin obras, merekapun mulai merintis usaha jahitan melalui fb dan membuka jahitan di rumah.

“Sempat ngontrak kamar Rp 500.000 sebulan, tapi akhirnya kembali ke rumah orang tua, kini rumah orang tua disekat,” ungkap Atin.

Kini Atin dan Yusuf tinggal di rumah berkuan kurang lebih 2 ,5 m X 7 m, rumah sederhana dengan satu kamar tidur, dapur,tempat jahit dan ruang tamu dengan pososi memanjang.

Dilarang sekolah kemudian berprestasi

Atin anak bungsu dari enam bersaudara mengaku sempat dilarang ayahnya Suanda (alm) untuk sekolah dengan alasan kasihan takut diejek temannya.

Namun berkat keinginannya yang keras dan terus berusaha belajar menulis akhirnya ayahnya mengijinkan sekolah SD diusia 7 tahun.

Ketika sekolah di SD dia terus menjadi juara kelas demikian juga saat SMP hingga selama sekolah SMP dia mendapat bea siswa.

“Waktu masu sekolah bapa terus melarang karean mungkin kasihan, tapi saya terus belajar untuk menunjukan bahwa saya bisa menulis  dan berhitung, dan akhirnya mengjinkan sekolah. Malah di  SMP semua biaya sekolah dibayar dari bea siswa,” kata Atin.

Baca Juga: 7 Minuman Mengandung Vitamin C yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Usai tamat SMP ayahnya kembali melarang melanjutkan sekolah dengan alasan yang sama, namun Atin mengaku tetap memaksa untuk masuk SMA dan akhirnya diterima di SMA Negeri 2 Majalengka.

Dia tak pernah memiliki hambatan apapun ketika sekolah di SMA, hanya katanya prestasinya tidak sebagus semasa di SMP karena banyaknya saingan.

“Hanya waktu SMA kurang banyak teman, tak ada yang menemani karena mungkin saya seperti ini, jadi ya sendirian saja,” kenang Atin yang kini telah dikaruniai dua orang anak, usia SD dan anak bungsunya baru tiga tahunan.

Atin pun kini menjadi kebanggan suaminya Yusuf karena terampilnya mengurus rumah tangga serta membantunya mengerjakan pekerjaan menjahit pakaian.

Baca Juga: Negara Bagian California Akan Memberlakukan Mayat Manusia Jadi Kompos

Pasangan suami istri inipun tak pernah mengeluh walau selama masa pandemi sepi orderan dan tak pernah mendapat bantuan sosial apapun dari pemerintah, sedangkan warga lain di kampungnya yang kondisi sekonominya lebih baik justru mendapat bantuan dari berbagai program.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah