Kasus Pelecehan di KPI: Korban MS Ditelanjangi dan Testisnya Dicorat-Coret dengan Spidol

- 2 September 2021, 21:50 WIB
Kasus Pelecehan di KPI: Korban MS ditelanjangi dan testisnya dicorat-coret dengan spidol.
Kasus Pelecehan di KPI: Korban MS ditelanjangi dan testisnya dicorat-coret dengan spidol. /Pixabay/Myriams Fotos/

Baca Juga: Timor Leste Digemparkan Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak 14 Tahun di Tempat Penampungan

"Saya makin stres dan frustrasi. Akhirnya berdasarkan saran keluarga, saya konsultasi ke psikolog di Puskesmas Taman Sari. Hasilnya, saya divonis mengalami PTSD (post traumatic stress disorder)," ujarnya.

Lalu, MS pun kembali ke kantor polisi dengan harapan laporannya dahulu ditindak lanjuti. Sayangnya, ibarat jauh panggang dari api.

"Saya ingin penyelesaian hukum, makanya saya lapor polisi. Tapi kenapa laporan saya tidak di-BAP? Kenapa pelaku tak diperiksa? Kenapa penderitaan saya diremehkan?" ungkapnya.

Baca Juga: Hadapi 90.000 Kasus Pelecehan Seksual, Organisasi Pramuka Terancam Bangkrut untuk Bayar Kompensasi

"Kepada siapa lagi saya mengadu? Martabat saya sebagai lelaki dan suami sudah hancur. Bayangkan, kelamin saya dilecehkan, buah zakar saya bahkan dicoret dan difoto oleh para rekan kerja, tapi semua itu dianggap hal ringan dan pelaku masih bebas berkeliaran di KPI Pusat. Wahai polisi, dimana keadilan bisa saya dapat?" tambahnya.

Pikiran untuk 'resign' dari KPI telah lama berada di dalam benaknya. Tetapi, ia terus bertahan demi menghidupi anak, istri dan orangtuanya. Terlebih disaat pandemi ini, di mana mencari sesuap nasi bukan lah perkara yang gampang.

"Dan lagi pula, kenapa saya yang harus keluar dari KPI Pusat? Bukankah saya korban? Bukankah harusnya para pelaku yang disanksi atau dipecat sebagai tanggung jawab atas perilakunya? Saya benar, kenapa saya tak boleh mengatakan ini ke publik," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah