Musim Kemarau Panjang Membawa Berkah Bagi Perajin Keripik Gadung

- 22 September 2021, 08:00 WIB
Warga  di Blok Entang, Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka sedang memproduksi Keripik gadung.
Warga di Blok Entang, Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka sedang memproduksi Keripik gadung. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

Dia memprosesnya sendirian sambil menemani suaminya yang menjadi perajin kusen beton di sebuah tempat dekat rumahnya. Dia mengupas sendiri kemudian menyugunya dan melumurinya dengan debu. Setelah itu dijemur kemudian direndam air sambil dicuci bersih dan dikukus serta dijemur kembali.

“Prosesnya lima harian hingga menjadi keripik,” ungkap Suhenti.

Dia tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak keripik yang diproduksinya setiap hari.

Karena menurutnya tidak pernah menghitung jumlah ataupun uang hasil penjualan. Yang dilakukannya memproduksi dan menjualnya, uangnya untuk kebutuhan anaknya sekolah serta kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Mobil Terbang Pertama Asia Akan Muncul dari India Bernama Vinata yang Miliki Kecepatan 120 Km per Jam

Perajin lainnya Hasti (34) mengatakan dia memproduksi keripik gadung bersama suaminya. Setiap hari mencari gadung ke hutan dan memprosesnya bersama-sama karena kebetulan suaminya yang menjadi petani kini tidak bekerja karena sawahnya kering.

Dia memproduksi lebih banyak karena dilakukan berdua. Produksi yang dihasilkannya sebagian dijual keliling dan ke pasar tradisional dengan harga Rp 30.000 per kg.

“Ada juga pembeli yang datang ke rumah, sisanya dijual keliling setelah selesai kerja.” katanya.

Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya Sambil Berbagi Sembako

Di kampungnya menurut Hasti dan Suhenti banyak ibu rumah tangga yang sama-sama memproduksi gadung memanfaatkan waktu musim kemarau.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x