"Kalau ada tamu-tamu penting, Pangkostrad sendiri lah yang menjelaskan ini karena pada saat itu lah tulang punggung, tiba-tiba sekarang sudah tidak ada. Itu 'warning' dan sampai kapan pun, setiap bulan September, saya mau dimaki, atau mau di apa yang penting lewat bulan September aman, itu lah kebahagiaan buat saya," ujarnya.
'Warning' yang selalu dihembuskan oleh jenderal Gatot Nurmantyo setiap memasuki September dalam setiap tahunnya, memang tidak semuanya bisa menerimanya, tak sedikit ada orang yang bahkan nyinyir. Tapi, bagi dirinya itu bukan masalah dan ia berjanji akan terus melakukannya karena tidak ingin peristiwa kelabu itu terulang kembali.
"Tidak apa-apa, jangan sampai peristiwa kelabu itu kembali terjadi karena itu yang bisa saya lakukan," katanya.
Menurut Jenderal Gatot Nurmantyo, dirinya tidak bisa melihat orang per orang, tapi jika melihat indikasi-indikasinya telah mengindikasikan kebangkitan dari PKI.
"Kita tidak bisa melihat orang per orang. Tapi kita bisa melihat indikasi-indikasinya, misalnya tadi, salahkah saya kalau saya menduga, tempat strategis, museum, museum itu kan milik publik, PP Nomor 66 2015 mengaturnya semua itu, tiba-tiba itu hilang," jelasnya.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs. Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Menurut Jenderal Gatot Nurmantyo, sebuah kewajaran bagi dirinya untuk memberikan 'warning' karena itu berdasarkan sejarah pengalaman di masa lalu.
"Wajar saya memberikan 'warning' karena berdasarkan sejarah pengalaman yang lalu, memang prajurit itu kan punya sumpah prajurit tetapi 48 sampai 65, 17 tahun, kan bisa juga menyusupi. Dimasuki tentara, dari Tamtama, Bintara, Perwira. Masuk, bisa juga. Apalagi ini, 65 sampai dengan sekarang, berapa tahun? Bisa juga menyusup," kata Jenderal Gatot Nurmantyo
"Mengapa? Karena sejak habis reformasi tidak ada lagi litsus, dulu kan kalau mau jadi pegawai kan litsus, sudah ga ada. Jadi, bisa aja masuk. Berbagai kemungkinan ini kan wajar kalau saya mengapresiasi seperti itu. Perkara orang lain bilang saya salah, saya hormati itu. Tapi bagi saya, saya harus membagikan 'warning' agar semuanya, bersiaga semuanya. Dalam arti kata melihat, membersihkan tubuh masing-masing, jangan sampai peristiwa kelam ini terulang kembali," tambahnya.