Refly Harun: Bukan Masalah Andika Perkasa, Jabatan Panglima TNI dan Kapolri Makin Hari Sangat Politis

- 4 November 2021, 06:33 WIB
Refly Harun menanggapi regenerasi panglima TNI yang kurang baik, dan sangat politis
Refly Harun menanggapi regenerasi panglima TNI yang kurang baik, dan sangat politis /Tangkapan layar Youtube.com/Refly Harun official

ZONA PRIANGAN - Presiden Joko Widodo telah memilih Kasad Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Penunjukkan Jenderal Andika sebagai pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan segera memasuki masa pensiun pada November 2021.

Andika sudah memenuhi syarat untuk memimpin institusi TNI. Terlebih, Presiden Joko Widodo sudah memilih panglima TNI dari matra Angkatan Darat.

Terkait hal itu Refly Harun dalam akun youtube pribadinya mengomentari perihal calon panglima TNI yang dipilih.

Baca Juga: Refly Harun: Skenarionya Letjen TNI Dudung Abdurachman Jadi KSAD, Maruli Simanjuntak Menjadi Pangkostrad

"yang terjadi adalah tidak masalah Presiden Jokowi misalnya melanggar aturan pergiliran, karena sudah berkali-kali Presiden Jokowi pun melanggar sebagai contoh dari Moeldoko jaman SBY digantikan oleh Gatot nurmantyo, dari Gatot Nurmantyo dari AD digantikan Panglima Hadi tjahjanto dari matra Angkatan Udara. Tapi dari Angkatan Udara yang harus jatahnya oleh AL lagi-lagi digantikan oleh Angkatan Darat lagi. Karena itu tadi ada relasi-relasi politik dan lain sebagainya,"ujar Refly.

Menurut Refly Harun, barangkali Panglima TNI tahun 2023 mendatang adalah Maruli Simanjuntak.

"ini Prediksi ya, kalau kita melihat kedekatan kedekatan ya itu ada kata kedekatan orang-orang tertentu yang barang kali tidak kita bisa nafikan bahwa begitulah politik di Indonesia yang mengait dengan karir militer seseorang,"tambah Refly.

Baca Juga: Refly Harun: Jenderal Andika Perkasa Akan Pensiun Tahun Desember 2022, Masa Jabatan 1 tahun Itu Bisa Apa

Dalam penjelasannya, Refly mengatakan Andika Perkasa sendiri kita sudah paham adalah menantunya Hendropriyono, sedangkan Dudung Abdurrahman kalau nanti menjadi KSAD, kita paham sangat loyal terutama ketika menurunkan baliho dan termasuk yang menantang FPI untuk Perang.  

"Padahal kalau misalnya Presiden Jokowi mau memperhatikan bagaimana regenerasi yang baik dan pembinaan personel dan lain sebagainya. Apakah cukup diberi jabatan 1 tahun masa jabatannya? Apakah hal tersebut lebih pada Monumen pribadi ketimbang institusi,"ujar Refly Harun.

Kata Refly, tidak masalah dan hal itu hak prerogatif Presiden dan kita juga hanya bisa berkomentar dan mengamati.

Baca Juga: Tagar 'LBP_Kemaruk' Trending di Twitter Terkait Bisnis PCR

"Bukan masalah Andika Perkasanya, tapi bagaimana kita melihat regenerasi yang baik terhadap jabatan Panglima TNI dan Kapolri yang makin hari makin sangat politis,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x