Pemkab Bekasi, kata Ridwan Kamil, dapat meniru program Citarum Harum dalam menangani pencemaran di Kali Rasmi agar kejadian serupa tak terulang. Air Citarum dalam tiga tahun kualitasnya membaik dari asalnya cemar berat menjadi cemar ringan.
"Meng-copy keberhasilan Citarum. Sungai ini rumit karena melewati 13 kota/kabupaten. Dari yang asalnya hitam tercemar menjadi cemar ringan,” jelas Ridwan Kamil.
“Kalau Citarum skala besar saja bisa kenapa kali yang lebih kecil tidak bisa. Kuncinya adalah kekompakan itu," ucapnya.
Pola yang bisa diterapkan yakni pentaheliks melibatkan semua stakeholders mulai dari pemerintahan, akademisi, pengusaha, komunitas, dan media. Pada Citarum Harum, komunitas lingkungan, pelibatan TNI/Polri sangat gampang dilakukan dan efektif.
Diharapkan semakin banyak penjahat lingkungan yang takut membuang limbah karena tentara dan polisi memiliki karakteristik tegas dan mengedepankan NKRI.
"Mari kita mulai tradisi melibatkan TNI/Polri dan komunitas. Selama ini kalau tidak melibatkan TNI/Polri, yang buang limbah tidak takut," beber kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Ia mencontohkan satu pabrik yang bebas membuang limbah bertahun – tahun, begitu ketahuan oleh TNI/Polri langsung didatangi.
"Waktu di Citarum juga sama, bertahun-tahun enggak ada yang takut. Waktu TNI Polri datang, langsung saluran limbahnya dicor. Tercatat ada 70 pabrik ngeyel kita bawa ke pengadilan,” terang Ridwan Kamil.