Lewat pola tumpangsari inipun menurutnya, petani bisa panen beberapa kali sekaligus menghindari kergian dari salah satu komoditas kala harga pasar anjlok.
“Lewat tumpang sari bisa saling menutupi harga, satu komosidas anjlok pasti komoditas lain mahal. Bahkan bsia saja semua harga mahal, dengan begitu petani lebih untung,” katanya.
Baca Juga: Polisi Gagalkan Peredaran Pil Ekstasi asal Belanda Untuk Malam Pergantian Tahun Baru 2022
Sementara itu Ketua Kelompok tani Ujang Kurniawan mengungkapkan, petani di wilayahnya baru pertama kalinya melakukan tanam bawang tumpangsari dengan komoditas lain.
Karena biasanya tumpangsari dilakukan antara wortel dan kacang polong atau jahe dan komoditas lain.
Sedangkan bawang merah baisanya hanya ditanam tersendiri karena rumpunnya banyak serta tidak tahan dominasi dan membutuhkan banyak sinar matahari.
“Ini baru tahap uji coba seluas 5 hektare, saya tumpang sari dengan cabe merah,” ungkap Ujang.***