Ternyata Ini yang Menjadi Penyebab Pulau Jawa Terasa Panas padahal Sedang Memasuki Musim Hujan

- 7 Januari 2022, 15:03 WIB
Warga berjalan menggunakan payung saat hujan di kawasan Kelurahan Gambir, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada 16 Desember 2021 wilayah Jakarta pada umumnya berawan hingga hujan ringan dan sedang. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Warga berjalan menggunakan payung saat hujan di kawasan Kelurahan Gambir, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada 16 Desember 2021 wilayah Jakarta pada umumnya berawan hingga hujan ringan dan sedang. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa. /Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

ZONA PRIANGAN - Akhir-akhir ini pasti kita merasakan cuaca di Pulau Jawa ini terasa panas, tidak seperti biasanya. Padahal sekarang sudah memasuki musim hujan lho.

Lalu, fenomena apa sih yang menyebabkan cuaca di Pulau Jawa ini terasa panas?

Rupanya, penyebab cuaca terasa panas karena berkurangnya curah hujan di Pulau Jawa. Hal itu terungkap di Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika @infobmkg.

Baca Juga: Pria Lebih Mudah Tersambar Petir Ketimbang Wanita, Hati-hati Membawa Payung di Musim Hujan

"[Sambil Memberi Emoticon Api Unggun] Tahu kah sobat curah hujan di pulau Jawa berkurang loh beberapa hari terakhir, pantas saja banyak sobat yang mengeluh di kolom komentar karena kepanasan atau merasa gerah sebab tidak ada hujan, padahal sedang musim hujan," tulis admin akun Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika @infobmkg di caption infografis yang diunggahnya pada Kamis, 6 Januari 2022.

[Sambil Memberi Emoticon Wajah Berpikir] Kira-kira apa penyebabnya?".

Salah satu penyebabnya adalah adanya sirkulasi siklonik di sekitar Laut Natuna yang menahan massa uap air dari Asia. Hal ini menyebabkan curah hujan di Pulau Jawa menjadi lebih sedikit dari biasanya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 7 Januari 2022: Rendy Terbuka pada Al, Kecurigaan Andin Pecah Membuat Irvan Tersudut

"Ternyata, jika diilihat dari pola angin, saat ini terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar Laut Natuna, barat Laut Kalimantan yang menahan massa uap air dari Asia. Hal ini menyebabkan uap air ke BBS (Belahan Bumi Selatan) atau tepatnya ke pulau Jawa relatif lebih sedikit atau berkurang dari biasanya," katanya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Instagram @infobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x