Mau Makan Gratis di Majalengka ? Datangi Tempat ini, Menu Masakan Setiap Harinya Berubah-ubah

- 30 Agustus 2022, 20:32 WIB
Ilustrasi makana gratis bagi warga di Majalengka.
Ilustrasi makana gratis bagi warga di Majalengka. /Pixabay/Rita E

ZONA PRIANGAN - Sebuah warung nasi di ruas Jl Pemuda, Kota Majalengka tepatnya beberapa puluh meter sebelah Utara Bundaran Munjul, atau dikenal rumah makan Cak Nuv setiap hari menyediakan makan gratis bagi siapapun yang butuh makan dengan menu yang setiap harinya berubah-ubah.

Karena makan gratis dan kini sudah banyak dikenal maka setiap siang hari mulai pukul 14.00 WIB hingga sore hari rumah makan tersebut banyak diserbu mereka yang butuh makan, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Pemilik rumah makan Ahmad Nuvi Maulidina yang juga pegawai Kejaksaan Negeri Majalengka, Senin (29/8/2022), pemberian makan gratis telah dilakukannya sejak masuknya masa pandemi di Tahun 2021 lalu. Semula makan gratis hanya diperuntukan bagi anak yatim, pelajar dan mahasiswa dengan jumlah forsi yang dgratiskan sebanyak 40 forsi saja. Kini seiring berjalannya waktu makan gratis disiapkan antara 40 hingga 100 forsi.

Baca Juga: Modus Membeli Rokok dengan Uang Palsu di Indramayu, Sumedang, Majalengka, Kedua Pelaku Berhasil Diringkus

Belakangan menurut Nuvi, harga-harga serba mahal, daging ayam melonjak tinggi demikian juga dengan harga telur. Akhirnya dia berpikir memberikan makan gratis bagi semua kalangan yang butuh makan disaat itu.

“Saya mikir telur adalah makan paling murah, sekarang harga telur terus naik, mungkin saja masyarakat ada yang tidak bisa makan telur walaupun awalnya harga makan termurah, jadi akhirnya saya bebaskan makan gratis untuk semua kalangan, siapapun yang butuh makan.” ungkap Nuvi.

Para pengemudi Ojeg online di Kabupaten Majalengka ikut menikmati sajian makan gratis yang digelar setia harinya dengan menu masakan yang berbeda-beda.
Para pengemudi Ojeg online di Kabupaten Majalengka ikut menikmati sajian makan gratis yang digelar setia harinya dengan menu masakan yang berbeda-beda. Zonapriangan.com/ Rachmat iskandar ZP

Persyaratan bagi yang ingin makan gratis adalah harus makan di tempat, tidak boleh membawa makan dengan cara dibungkus. Alasanya jika makan dibungkus dan dibawa pulang dianggap tidak jujur, karena orang seperti itu bisa saja tidak butuh makan dengan menu yang disajikan.

Menu makan itu sendiri setiap harinya terus berubah, menyesuaikan dengan stok yang ada. Ada kalanya dengan balado terong, dadar telur dan kerupuk serta sambal, atau kepala dan leher bebek, usus bebek, sayur lodeh atau apapun yang tersedia di warung dan rumah. Hanya kerupuk dan sambal biasanya selalu tersedia.

“Usus, ceker, ati atau kepala bebek atau ayam memanfaatkan barang yang ada, kebetulan rumah makan yang saya siapkan menunya bebek bakar dan goreng, ayam, pedesan entog, sup, capcay.

Nah bebek dan ayam yang dijual ke konsumen hanya paha dan dada, selebihnya tidak dijual. Itu diantaranya yang saya masak untuk makan gratis serta sayuran yang ada di rumah. Cara masaknya setiap hari berganti agar mereka yang makan gratis juga tidak bosan, atau kadang juga menyiapkan nasi goreng,” ungkap Nuvi yang katanya setiap hari menyediakan sekitar 40 hingga 100 forsi tergantung ketersediaan bahan.

Baca Juga: Kondisi Lapas di Majalengka Perlu Direnovasi, Ruangan Berkapasitas 86 Orang Diisi 332 Orang Warga Binaan

Makan gratis disiapkan mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, sementara rumah makan sudah buka sejak pukul 11.00 WIB.

Mereka yang makan gratis ini diantaranya, pengamen, grab, pengemudi. pedagang kali lima yang dorong, cuanki, mahasiswa dan pelajar , pengendara atau kadang pula mereka yang kebetulan melintas .

Mereka yang makan gratis dan berbayar tetap berbaur, tidak ada penyekatan tempat duduk bagi semua yang datang ke warung nasi tersebut.

Baca Juga: Kondisi Lapas di Majalengka Perlu Direnovasi, Ruangan Berkapasitas 86 Orang Diisi 332 Orang Warga Binaan

“Kalau makan sudah siap, saya kadang share ke kelompok grab karena mereka kan punya komunitas, atau ke siapa saja agar pesan bsia sampai dan makanan yang disiapkan bisa habis,” kata Nuvi yang berharap makan gratis bisa terus dilakukannya selama rumah makannya berdiri.

Sementara itu Rido mengaku sudah beberapa kali datang, alasanya menghemat uang agar penghasilan bisa sepenuhnya untuk keluarganya.

“Kalau dagangan sepi datang ke sini, kalau rame ya tidak juga biar makan gratisnya untuk orang lain dulu,” ungkap Rido.

Baca Juga: Karna Sobahi: Majalengka Membutuhkan Banyak Klinik Kesehatan

Pengemudi grab sepeda motor mengaku bersukur bisa ada makan gratis, karena katanya penghasilan tidak menentu, tergantung banyaknya pemesan.

Sumarna, Indra dan Dias adalah mahasiswa yang sering memanfaatkan makan gratis di warung makan Cak Nuv. Mereka mulai mengetahui adanya makan gratis dari temannya yang lebih dulu mengetahui saat makan di rumah makan tersebut.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah