Network
ZONA PRIANGAN - Harga telur ayam di wilayah Majalengka naik signifikan sejak seminggu terakhir kenaikan diduga dipicu oleh tingginya kebutuhan untuK pengadaan Bantuan Langsung Non Tunai karena setiap penerima bisa mendapat telur hingga sebanyak 2 kg.
Kenaikan harga telur mencapai Rp 5.000 per kg atau menjadi Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kg di pasar tradisional, sebelumnya harga telur hanya mencapai Rp 27.000 saja per kg.
Menurut keterangan seorang peternak ayam petelur asal Kadipaten Eman Sulaeman, kenaikan harga telur sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Harga di kandang saat ini menurutnya telah mencapai Rp 30.000 per kg, seminggu sebelumnya harga masih Rp 26.000 per kg.
Baca Juga: Pengajar Tidak Dapat Honor Sepeserpun, Ketua Komisi IV DPRD Majalengka Berharap Perbup Segera Dibuat
Menurutnya, kenaikan harga mengikuti harga patokan nasional yang kini telah mencapai Rp 28.200 per kg per hari Minggu (21/8/2022) serta harga harga pasar. Karena jika mengikuti harga patokan nasional maka dia akan mendapt protes dari peternak lain.
“Kita ngambil harga di tengah-tengah, menetapkan terlalu rendah rugi dan akan mendapat protes, terlalu tinggi juga demikian, jadi harga harus sesuai dengan harga pasar tingkat peternak,” ungkapnya
Hal senada disampaikan Udin pekerja di sebuah peternakan, dia menyebutkan telah menjual harga telur sebesar Rp 29.000 per kg sejak sebelum HUT RI, dua hari terakhir dia menjual seharga Rp 30.000 per kg.
Baca Juga: 237 Warga Binaan di Majalengka Mendapatkan Remisi, 5 Orang Langsung Bebas
“Banyak konsumen dari masyarakat yang datang ke kandang, di pasar Majalengka telah mencapai Rp 31.000 per kg, jadi saya jual selisih Rp 1.000,” ungkap Udin.
