Kabupaten Majalengka Gelar Guar Bumi Sambut Musim Tanam Rendeng

- 16 September 2022, 11:16 WIB
Gelar Guar Bumi diadakan untuk menyambut musim tanam rendeng di Kabupaten Majalengka
Gelar Guar Bumi diadakan untuk menyambut musim tanam rendeng di Kabupaten Majalengka /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar

ZONA PRIANGAN - Ratusan petani Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka gelar guar bumi sambut musim tanam rendeng yang akan memulai musim tanam awal Bulan Oktober mendatang seiring dengan masuknya musim penghujan, Rabu 14 September 2022.

Warga berbagai usia, laki-laki dan perempuan tumpah ruah mengarak tumpeng raksasa yang dihiasi aneka sayuran hasil bumi seperti terung, wortel, sawi putih, emes, kacang panjang, tomat, cabe dan aneka sayuran lainnya. Ada pula tumpeng dari nasi kuning dan putih berukuran raksasa yang didalamnya berisi bakakak ayam.

Di bagian belakang para petani berpakaian kampret, yang berangkat dari kantor balai desa setempat mengiringi kedua tumpeng tersebut ke jalan perbatasan desa juga sekitar area pesawahan tempat digelarnya guar bumi.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 16 September 2022: Andin Hamil Anak Ketiga, Sienna Terlunta-lunta Dibully Pula oleh Elsa

Di sepanjang jalan kaum perempuan telah duduk berderet memanjang sambil menghadapi sesajen yang dibawa dari rumah masing-masing. Mereka menggelar tikar dan terpal hingga ratusan meter.

Sesajen yang dibawa kaum ibu-ibu tersebut adalah nasi putih lengkap dengan lauk pauknya, seperti telur asin, opor ayam, oseng kacambah (kedelai yang mulai tumbuh), mie goreng, sambal goreng kentang, ikan basah dan sebagainya hingga makanan ringan beupa rengginang, opak dan aneka kue produk pabrikan.

Ada pula seajen khsusus di tempat yang memimpin doa seperti kelapa muda, bubur merah dan putih, tangkue, gula batu, aneka minuman yang disebut warga rurujakan seperi bajigur, bajigur toping pisang raja, minuman selasih dan air kopi hitam.

Baca Juga: Preman Pensiun 6, Jumat 16 September 2022 Kembali Hadir: Ini yang Dilakukan Kang Murad kepada Geng Remon

Di sana mereka memanjatkan doa kepada Tuhan dipimpin oleh tokoh masyarakat desa setempat, untuk memohon agar pada musim tanam ke depan tidak terjadi kendala apapun, diberikan kelancaran dan memperoleh hasil panen yang maksimal.

Usai memanjatkan doa, sebagian barang bawaan dari rumah masing-masing diambil oleh panitia kemudian nasinya disatukan kedalam satu wadah besar, demikian juga dengan lauk pauk disatukan kedalam satu wadah hingga aneka sayuran menyatu.

Semua makanan tersebut kemudian mereka nikmati setelah doa dipanjatkan. Sementara nasi yang dikumpulkan kembali dibagikan untuk mereka yang tidak sempat hadir serta untuk panitia dan jemaah yang melaksanakan solat duhur. Sementara tumpeng raksasa dipreteli oleh mereka yang hadir pada acara tersebut.

Baca Juga: Ini Profil Muhammad Shendy Ilham Pemeran Roy Preman Pensiun 6 yang Harus Selalu Bucin di Dekat Safira

Salah seorang tokoh pemuda setempat Amin Alimi menyebutkan, sedekah bumi adalah tradisi petani di wilayahnya dan biasa digelar setiap tahun menjelang musim tanam rendeng. Budaya ini dilakukan secara turun temurun sejak nenek moyang mereka dan itu hampir dilakukan semua desa di Kecamatan Jatitujuh.

Tempat penyelenggaraan ada yang di ruas jalan perbetasan desa, ada yang di jalan menuju ke sawah, ada pula yang diselenggarakan di makam katuhun setempat.

“Sedekah bumi ini tradisi tahunan yang dilakukan para petani, acaranya semua petani bersama-sama membawa hasil bumi yang sudah diolah menjadi makanan berupa tumpeng dan aneka olahan lainnya, kemudian sebagian diarak menuju tempat digelarnya acara sedekah bumi,” ungkap Amin Halimi.

Baca Juga: Simak Jadwal Siaran RCTI Hari Ini Jumat 16 September 2022, Jam Berapa Preman Pensiun 6 dan Ikatan Cinta Tayang

Hal senada disampaikan Kepala Desa Putridalem Endah Hendrawati, sedekah bumi digelar menajutkan tradisi leluhur di desanya. Ini sebagai wijud sukur petani bisa kembali memulai musim tanam di musim rendeng. Tahun ini curah hujan datang lebih awal sehingga sedekah bumipun digelar setelah hujan turun beberapa kali.

“Kami menggelar acara manakala hujan sudah turun lebih dari lima kali. Ini menandakan musim penghujan segera tiba dan petani bisa memulai menggarap lahan karena air sudha tersedian,” ungkap Endah.

Baca Juga: Ibu yang Menenggelamkan Tiga Anaknya hingga Tewas Telah Didakwa dengan Pembunuhan

Dengan berucap sykur dan mamanjatkan doa semoga musim tanam kedepan bisa memperoleh ahsil panen sesuai harapan, jauh dari hama dan air tersedia dengan cukup.

“Semua proses diberikan kelancaran dan hasil yang maksimal,” ungkap Endah.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x