ZONA PRIANGAN - Bersamaan momen Hari Bhayangkara ke-74, Buku Antologi Literasi Anti-Korupsi (ALAK) diluncurkan di Mako Polres Banjar, Jumat 3 Juli 2020.
Peluncuran Buku ALAK setebal 256 halaman ini secara virtual, langsung dari ruang Video Conference (Vicon Room).
Saat itu hadir Kapolres Banjar, AKBP Melda Yanny, Ketua Tim Saber Pungli Kota Banjar sekaligus Waka Polres Banjar, Kompol Ade Najmulloh dan Pendiri Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK), Sofian Munawar.
Buku ini merupakan karya kolektif-kolaboratif. Penulis utamanya, Kompol Ade Najmuloh (Ketua Tim Saber Pungli Kota Banjar/Waka Polres Banjar), Siti Maroah (Ketua YRBK).
Total kontribusi 33 orang penulis. Meliputi, berbagai latar belakang, baik siswa, mahasiswa, guru, kepala sekolah dan jurnalis.
Kapolres Banjar, AKBP Melda Yanny, saat peluncuran buku ALAK, menyatakan, korupsi itu merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinarly crime). Korupsi menjadi faktor paling utama penghambat kemajuan bangsa.
"Korupsi harus dihadapi secara bersama-sama, kompak dan massif. Saya menyabut baik dan menyambut gembira hadirnya buku ini. Tentunya dengan adanya budaya literasi ini akan lahir sikap kritis secara massif untuk mencegah tindak korupsi sejak dini,” ujar Kapolres Melda Yanny.
Paling krusial
Hal senada dikatakan Wakapolres Banjar, Kompol Ade Najmulloh. Ditegaskannya, masalah korupsi masih merupakan persoalan paling krusial yang dihadapi bangsa Indonesia.