Chikungunya Mewabah, Ratusan Rumah Warga Parungsari Penuh Asap

- 6 Juli 2020, 16:51 WIB
PENGASAPAN atau fogging di Lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kec Purwaharja, Kota Banjar, Senin 6 Juli 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN
PENGASAPAN atau fogging di Lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kec Purwaharja, Kota Banjar, Senin 6 Juli 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

"Alhamdullillah, saat ini mulai membaik. Sebelum berobat, seluruh tubuh merasakan pegal-pegal," ujarnya.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, H.Agus Budiana, chikungunya tidak begitu membahayakan, kendati itu kewaspadaan dan kebersihan lingkungan harus tetap ditingkatkan.

Baca Juga: Unsera Ajak Orangtua Jadi Peserta Tour Kampus

"Penderita chikungunya bisa sembuh diri dan tidak sampai menimbulkan kematian. Penderita hanya merasakan pegal dan nyeri persendian, setelah diobati langsung sembuh," ujarnya.

Bentuk respons positif aspirasi warga Lingkungan Parungsari yang berharap fogging atau pengasapan, saat ini semua kawasan itu sudah difoggingnya.

Kepala Puskesmas Purwaharja 1, dr. Westra Kharisma, menyebutkan, chikungunya itu akibat nyamuk Aedes Albopictus itu, sejenis nyamuk Aedes aegipty penyebab demam berdarah dengue (DBD), hanya beda spesimen saja.

Baca Juga: Empat Kelurahan di Kota Cirebon Masih Zona Merah

"Gigitan nyamuk aedes albopictus itu, gejalanya itu akan dirasakan demam, nyeri persendian, tulang, badan lemas dan bagian tubuh tak bisa digerakan, mirip mengalami kelumpuhan. Ini dirasakan setelah 3 hari sejak digigit. Kesembuhan setelah berobat, antara satu pekan sampai satu bulan," ujarnya kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x