Sempat Berkurang Drastis Selama PSBB, Kini PKL Menjamur Lagi

- 10 Juli 2020, 10:24 WIB
WARGA berjalan menyusuri trotoar melewati lapak PKL dan pertokoan sambil menggunakan masker, di Pasar Cicadas, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (28/5/2020)
WARGA berjalan menyusuri trotoar melewati lapak PKL dan pertokoan sambil menggunakan masker, di Pasar Cicadas, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (28/5/2020) /ADE BAYU INDRA/PR

ZONA PRIANGAN -  SATUAN Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung kembali menyingsingkan lengan baju untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjamur lagi setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berbagai titik ramai PKL sudah mulai memenuhi bahu jalan dan memicu kemacetan.

Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Bandung, Taspen Effendi menyatakan, semasa PSBB lalu para PKL tidak terlihat beroperasi di tempat-tempat biasa. “PKL yang menghilang (tidak berjualan) waktu Covid-19 itu hampir 95% dari sekitar 24 ribu pedagang,” ujar Taspen dalam Bandung Menjawab di Auditorium Rosada, Balai Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).

Dengan berkurangnya PKL, maka Satpol PP mengalihkan tenaga tim penertiban PKL untuk membantu penertiban selama PSBB. Para petugas pun menjadi tim pendukung di beberapa cek poin.

Baca Juga: 3 Pemain Asing Persib Belum Bergabung

“Mereka takut dengan wabah. Saya juga berterima kasih, dengan mereka tidak berjualan, bukan terima kasih ada wabah ya. Tapi dengan ada wabah ini mereka tidak berjualan dengan sendirinya,” akunya.

Taspen menambahkan, banyak pula PKL yang pulang ke kampung halamannya karena kekurangan modal untuk berjualan.

Sebelum pandemi melanda, Bidang Trantibum Kota Bandung sedang gencar-gencarnya menertibkan PKL. Terhitung sejak Januari-Maret 2020, Satpol PP sudah menggelar 126 operasi penertiban. Namun kegiatan tersebut terkendala saat pandemi melanda Kota Bandung.

Baca Juga: Kebutuhan Hiburan Mulai Bermigrasi ke Dunia Virtual

“Sejak terhenti di bulan Maret, pada April sampai Juni ini kita penertibannya secara insidentil, pas ketemu patroli kita tertibkan, kalau sebelumnya terencana," tutur Taspen.

Kini, setelah masuk masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), PKL mulai memadati beberapa titik, terutama di Jalan Otto Iskadar Dinata (Otista). Taspen pun berencana akan mulai menegakkan aturan agar PKL tidak berjualan di zona merah lagi.

“Menjelang Juni ke Juli kita sudah mulai lagi (penertiban), saat PKL bermunculan satu per satu. Saat ini kita sudah mulai bergerak. Kita masih melakukan penertiban secara humanis, tegas, dan disertai dengan imbauan, disertai edukasi protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Kenalan di Facebook, MJ Ajak Siswi SMP Berhubungan Badan Tiga Kali

Pihaknya juga akan melibatkan unsur kewilayahan untuk membantu proses penertiban. Ia berharap cara ini bisa memudahkan dan meningkatkan kedisiplinan para PKL.

“Dengan situasi seperti ini para pedagang pun mulai berjualan. sudah ada beberapa ruas jalan menimbulkan kemacetan. Kita akan melibatkan unsur kewilayahan,” ujar Taspen.***

 

 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Humas Pemkot Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x