Perangkat Desa Harus Menjalani Pemeriksaan Rapid Test Covid-19

- 10 Juli 2020, 12:44 WIB
KETUA Asosiasi Kepala Desa Kecamatan Ibun, Yanto Erwanto.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
KETUA Asosiasi Kepala Desa Kecamatan Ibun, Yanto Erwanto.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Dalam upaya pencegahan penularan wabah virus corona, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa se-Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Yanto Erwanto berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bandung maupun pihak lainnya untuk mengagendakan pelaksanaan pemeriksaan rapid test Covid-19 kepada perangkat desa.

Mengingat aktivitas atau mobilitas perangkat desa juga cukup tinggi di saat memberikan pelayanan kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Saya kira perangkat desa sangat perlu untuk melaksanakan pemeriksaan rapid test Covid-19. Pasalnya, perangkat desa dalam kesehariannya kontak langsung dengan masyarakat luas saat memberikan pelayanan," kata Yanto di Desa Dukuh, Kecamatan Ibun, Jumat 10 Juli 2020.

Baca Juga: Wali Kota Seoul Ditemukan Meninggal Dunia

Yanto mengatakan, pelaksanaan rapid test tersebut sebagai langkah awal untuk mendeteksi seseorang perangkat desa mulai dari kepala desa, sekretaris desa, kaur, kasi maupun kadus dari ancaman terpapar Covid-19.

"Makanya, perlu dilaksanakan rapid test kepada seluruh perangkat desa. Ini sangat penting untuk pencegahan virus mematikan itu. Lebih baik melakukan pencegahan penyakit, daripada mengobati," ungkap Kepala Desa Dukuh Kecamatan Ibun ini.

Yanto mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan rapid test kepada perangkat desa di Kecamatan Ibun itu menjadi pertimbangan dan pemikiran pemerintah terkait.

Baca Juga: Wirang Birawa Melihat Sifat Mpok Alpa yang Cemburuan

"Mungkin pelaksanaan rapid test ini tak hanya untuk perangkat desa di Kecamatan Ibun saja, mungkin untuk seluruh perangkat desa di Kabupaten Bandung," katanya.

Menurutnya, pelaksanaan rapid test terhadap perangkat desa itu sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan dini.

"Mengingat kami setiap hari selalu menjalin komunikasi dan kontak langsung dengan masyarakat luas. Bahkan dalam keseharian selain melakukan aktivitas di kantor desa, juga di lapangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas," katanya.

Baca Juga: Rangginang Makanan Tradisional, Cemilan Sepanjang Masa

Meski demikian, imbuh Yanto, dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal ini, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di desa tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Selama berada di desa, perangkat desa selalu mengenakan masker. Kami juga menyiapkan hand sanitizer untuk antisipasi pencegahan virus corona dan menyiapkan tempat cuci tangan pakai sabun," ucapnya.

"Selama berada di desa pun selalu mengingatkan kepada warga yang datang ke desa untuk menjaga jarak. Karena dengan cara itu sebagai upaya dan ikhtiar kita dalam mencegah penularan wabah virus corona," tambahnya.

Baca Juga: Tim Baracuda Selamatkan Tiga Nelayan yang Hilang, Kondisinya Sudah Melemah

Yanto juga mengatakan dalam kondisi new normal ini, masyarakat harus tetap waspada. Artinya bukan seenaknya melakukan aktivitas.

"Dengan adanya penerapan new normal ini, bukan berarti masyarakat leha-leha atau mengabaikan protokol kesehatan. Protokol kesehatan itu adalah salah satu cara untuk mencegah penularan wabah virus corona," ucapnya.

Dikatakannya, adanya kebijakan pemerintah menerapkan new normal itu, supaya ekonomi masyarakat tetap berjalan dan menggeliat.

Baca Juga: 3 Pemain Asing Persib Belum Bergabung

"Di saat beraktivitas, masyarakat tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Mengingat saat ini di sejumlah daerah masih terjadi peningkatan kasus Covid-19. Hal itu menunjukkan pandemi Covid-19 belum aman di kita," ujarnya kepada wartawan Galamedia Engkos Kosasih.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x