Sertu Aguh menjelaskan, maggot merupakan jenis belatung atau larva.
"Belatung ini berasal dari lalat, tapi lalat ini tak menularkan kuman sehingga masyarakat yang melaksanakan budidaya maggot sangat aman bagi lingkungan," katanya.
Baca Juga: 305 ABG Jadi Korban Kebuasan Seks Warga Asing Asal Prancis
Menurutnya, budidaya maggot sangat besar manfaatnya karena dapat mengurai sampah organik yang dihasilkan di rumah tangga masing-masing.
"Maggot ini bisa digunakan untuk pakan lele dan pakan ternak. Selain itu, bisa digunakan untuk menyuburkan tanah tandus dan bisa digunakan untuk perikanan," katanya.
Ia pun menjelaskan tentang siklus hidup maggot, mulai dari maggot yang sudah menjadi lalat, kemudian bertelur dan menetas menjadi belatung atau maggot.
Baca Juga: D-1, Hypercar Listrik dari Dendrobium
Setelah melewati massa hidupnya, maggot (belatung) itu kemudian menjadi kepompong dan jadi lalat kemudian bertelur lagi.
Setelah melewati proses produksi, lebih awal lalat maggot jantannya mati.
Sedangkan lalat betinanya mati setelah bertelur dalam kurun waktu tujuh hari.
"Budidaya maggot ini untuk mengurai sampah organik dengan efektif dan nyaris sempurna. Maggot ini sumber protein sangat tinggi dan murah bagi pakan ikan dan ternak. Budidaya maggot pun sangat mudah dan murah," katanya.