Kampung Limushideung Ada di Pedalaman tapi Punya Jaringan Internet Mandiri

- 19 Juli 2020, 19:32 WIB
WAKIL Bupati Garut, Helmi Budiman saat meresmikan kampung teknoligi di Kampung Limushideung, Desa Cibunar/Mekarsari, Kecamatan Cibatu.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN
WAKIL Bupati Garut, Helmi Budiman saat meresmikan kampung teknoligi di Kampung Limushideung, Desa Cibunar/Mekarsari, Kecamatan Cibatu.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Rasa kagum sekaligus bangga tak bisa disembunyikan dari raut wajah Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman saat berkunjung langsung ke Kampung Limushideung, Desa Mskarsari/Cibunar, Kecamatan Cibatu.

Bagaimana tidak, saat itu Helmi secara langsung menyaksikan bagaimana di perkampungan yang cukup jauh dari pusat kota Garut itu masyarakatnya sudah mempunyai jaringan internet mandiri.

"Sejak awal saya memang sudah mendapatkan informasi kalau di kampung ini sudah ada jaringan internet yang dipasang secara mandiri. Namun terus terang saya tak menyangka kalau ternyata program ini bisa sehebat ini," komentar Helmi saat memghadiri kegiatan Launching Kampung Teknologi di Kampung Limushideung, Desa Mekarsari/Cibunar, Kecamatan Cibatu, Sabtu 18 Juli 2020 malam.

Baca Juga: Beredar Video Manipulasi Data Pasien Covid-19, Bupati Ciamis Langsung Membantah

Diakui Helmi, yang lebih membuatnya merasa takjub, program internet mandiri yang terpasang di kampung itu merupakan hasil inovasi warga asli kampung tersebut, Budi Hermawan.

Inovasi seperti itu belum tentu belum tentu dimiliki warga kota meskipun jangkauan teknologinya jauh lebih dekat dan mudah.

Bahkan saking kagum dan bangganya dengan apa yang disaksikannya saat itu, Helmi sampai mengatakan dirinya seolah melihat sulap teknologi.

Baca Juga: Pengunjung Wisata Kecewa, Cagar Alam Pantai Pangandaran Masih Tutup

Apalagi jaringan wifi tersebut juga bisa dimanfaatkan semua warga dengan berlangganan dengan harga hanya Rp 33 ribu bulan.

Helmi menilai, teknologi yang dikembangkan Budi Hermawan dan digunakan oleh warga Kampung Limushideung ini sangat besar manfaatnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini dimana banyak kegiatan termasuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online atau jarak jauh.

Baca Juga: Warga Buang Sampah di Pinggir Jalan Nasional, TNI dan Polri Akhirnya Turun Tangan

Sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara online selama ini masih menemui kendala, salah satunya tidak semua orangtua punya akses internet atau ada juga yang kadang tak punya kuota.

"Nah melalui jaringan internet mandiri yang ada di Kampung Limushideung ini, bisa menjadi solusi karena memang biaya langganannya yang sangat murah yakni hanya Rp 33 ribu per bulan," ujarnya.

Diakui Helmi, atas nama Pemkab Garut dirinya sangat mengapresiasi inovasi warga Kampung Limushideung ini.

Baca Juga: Terdapat Pasien Covid-19, Sebuah Blok di Malausma Diisolasi

Helmi pun berjanji jika Pemkab Garut akan membantu untuk mengurus izin internet servis provider (ISP)-nya.

Bahkan saat itu juga Helmi langsung meminta Kepala Diskominfo Garut yang juga hadir agar membantu pengurusan ISP dengan tujuan internet yang ada di Cilimushideung legal.

"Pokoknya ini sangat luar biasa dan saya sangat mengapresiasinya. Tadi juga saya sempat mendengar, untuk membangun jaringan internet ini, Kang Budi ini menggunakan biaya sendiri yang untuk wifinya saja telah menghabiskan anggaran sampai Rp 200 juta," kata Helmi.

Baca Juga: Nana Suryana Disebut Beberapa Kali Sebagai Wali Kota Banjar, Endang: Saya Lupa

Pencetus ide jaringan internet mandiri di Kampung Limushideung, Budi Hermawan, menyebutkan jaringan internet mandiri ini bisa menjangkau jarak hingga 15 kilometer. Namum untuk saat ini yang sudah terpasang baru sepanjang 5 kilometer.

"Saat ini baru bisa menjangkau 5 kilometer dari pusat atau server jaringan yang ada di Kampung Limushideung ini. Insha Allah, akhir bulan ini seluruh jaringan sesuai target yakni 15 kilometer sudah selesai dan sudah bisa terjangkau," ucap Budi.

Dengan demikian, tutur Budi, jaringan internet mandiri ini nantinya tidak hanya bisa dinikmati oleh warga Kampung Limushideung saja akan tetapi juga warga kampung lainnya yang ada di desa yang berbeda di wilayah Kecamatan Cibatu.

Baca Juga: Umaro dan Ulama Harus Tetap Bersinergi dan Saling Memperkuat

Lebih jauh ditambahkan Budi, Kampung Limushideung sendiri masuk ke dalam wilayah dua desa yakni Desa Cibunar dan Desa Mekarsari. Ia berharap program yang diluncurkannya ini bisa memberikan manfaat bagi warga terutama warga desa yang masih mengalami keterbatasan dengan jaringan internet.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah