Kopfa Kabupaten Bandung Bina 140 Anak Yatim Piatu

- 24 Juli 2020, 03:20 WIB
KOMUNITAS Pecinta Dhuafa (Kopfa) konsisten memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
KOMUNITAS Pecinta Dhuafa (Kopfa) konsisten memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Komunitas Pecinta Dhuafa (Kopfa) Kabupaten Bandung saat ini sedang membina sedikitnya 140 anak yatim piatu.

Belum lagi, Kopfa ini dalam kegiatan sosial rutin menyantuni kaum lansia, jompo dan warga miskin lainnya.

Dalam beberapa tahun ini berkiprah, Kopfa pun kerap melakukan jemput bola mendatangi anak yatim piatu maupun warga yang tidak mampu secara ekonomi untuk melaksanakan khitanan massal di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Tiap Dua Menit, Ada 150.000 Pengguna Realme, Apa Sih yang Jadi Daya Tariknya?

Sudah mencapai 180 anak yatim yang melaksanakan khitanan massal melalui pengelolaan Kopfa.

Dalam pelaksanaan khitanan massal tak lagi dikumpulkan di sebuah tempat, melainkan dengan cara pengelola Kopfa dan dokter mendatangi rumah anak yatim yang mau dikhitan. Mengingat saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Kita dari Kopfa hanya menjalankan dan mengelola anggaran yang diterima dari para donatur untuk membantu anak yatim dan kaum jompo maupun lansia," kata Pengelola Kopfa Kabupaten Bandung Ustadz Dadang di Majalaya, Kamis 23 Juli 2020.

Baca Juga: Minat Baca di Jabar 6,28 Persen, Perpustakaan Perlu Diperbanyak

Ustadz Dadang mengungkapkan sudah mencapai ratusan juta rupiah anggaran yang digunakan untuk membantu ratusan anak yatim, jompo maupun lansia.

"Kita memberikan santunan kepada mereka itu pada setiap bulannya. Bahkan dalam satu bulan itu mencapai beberapa kali kegiatan sosial," ungkapnya.

Ia mengatakan, untuk mengurus ratusan anak yatim itu membutuhkan rumah singgah. Dengan harapan rumah singgah itu bisa digunakan anak yatim piatu untuk menginap atau dalam kesehariannya.

Baca Juga: Bansos Provinsi Jabar Cair, Polsek Ciamis Lakukan Pengawasan

"Sampai saat ini kita belum memiliki rumah singgah untuk anak yatim piatu. Padahal, bagi kami rumah singgah sangat penting untuk tempat istirahat mereka yang selama ini dalam pembinaan kita," ungkapnya.

Tak hanya rumah singgah, Ustadz mengungkapkan, untuk membina anak-anak yatim piatu membutuhkan mobil operasional.

Mobil operasional ini sangat dibutuhkan sekali, di saat Kopfa mendapatkan undangan dari sejumlah pihak.

Baca Juga: Kemasan dan Cara Promosi, Pengaruhi Penjualan Produk Kreatif

"Kalau ada undangan itu terkadang kita membawa puluhan anak yatim piatu, sesuai dengan permintaan pihak penyelenggara. Untuk memenuhi undangan itu, kita terkadang harus menyewa mobil untuk membawa anak yatim piatu tersebut," tuturnya.

Ia mengatakan selama bertahun-tahun membina ratusan anak yatim piatu belum pernah membuat sebuah proposal atau usulan anggaran kepada sejumlah pihak.

Ini murni bantuan dari banyak pihak yang secara hati nurani mereka berkeinginan untuk memberikan bantuan secara rutin kepada Kopfa.

Baca Juga: Andalkan Vokalis Ubay, Nidji Muncul dengan Lagu Abu-Abu

"Kemudian Kopfa menyalurkannya bantuan donatur kepada anak-anak yatim piatu, jompo dan lansia," katanya.

Kopfa pun berencana, imbuh Ustadz Dadang, akan melaksanakan pemotongan hewan kurban, yaitu lima ekor sapi yang diterima dari sejumlah pihak yang melaksanakan ibadah kurban di lingkungan Kopfa.

"Dengan adanya pemotongan hewan kurban yang dititipkan dari pelaksana kurban ini dapat membahagiakan anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah