BBWS Citanduy Fasilitasi Perbaikan 480 Lokasi Tersier, AKBP Melda: Jangan Ada Korupsi

- 7 Agustus 2020, 04:10 WIB
PERWAKILAN penerima bantuan menandatangani perjanjian kerjasama di Ruang Rapat Hotel Mandiri Banjar, Kamis 6 Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN
PERWAKILAN penerima bantuan menandatangani perjanjian kerjasama di Ruang Rapat Hotel Mandiri Banjar, Kamis 6 Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Sebanyak 480 lokasi saluran irigasi tersier untuk sawah di wilayah Jabar dan Jateng dibangun dan diperbaiki tahun 2020 ini.

Perbaikan tersier yang difasilitasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy ini, sebagai bentuk nyata mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahtraan petani ditengah Pandemi Covid-19.

Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Bambang Hidayah, ME., didampingi Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan SDA, Citanduy Yudhi Wahyu Agustia, ST., MT., program ini sejalan instruksi Presiden Joko Widodo dan Mentri PUPR RI.

Baca Juga: Sebanyak 723 Hektare Lahan Pertanian di Garut Mulai Dilanda Kekeringan

"Proses pengerjaan tersier itu secara swakelola. Yakni, dikerjakan oleh petani dan hasilnya untuk petani. Tidak dilelangkan kepada pihak ketiga atau kontraktor," ujar Kepala Balai Bambang H.

Menurutnya, keterlibatan petani dalam pengerjaan tersier diharapkan menjadi tambahan penghasilan bagi petani setempat, dari upah kerja.

Kemudian, bisa dirasakan manfaatnya oleh korban PHK terdampak Covid-19 sekitar lokasi tersier yang diperbaiki itu. Lebih jauhnya mampu meningkatkan produksi hasil panen di masa mendatang.

Baca Juga: Chef Farah Quinn Siap Hadir di Virtual Weekend Sales

"Kami berharap bantuan stimulan untuk tersier yang difasilitasi BBWS Citanduy berhasil mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi desa," ujarnya.

Dijelaskan dia, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahun 2020 berbentuk pembangunan dan perbaikan tersier, dialokasikan anggaran sebesar Rp 195 juta per lokasi.

Menurutnya, semua lokasi itu, tersebar di wilayah kerja BBWS Citanduy dengan totalnya mencapai 480 lokasi.

Baca Juga: Figur dari Tanah Liat Berusia 3.000 tahun Mirip Babi dalam Angry Birds

"Rincianya, sebanyak 302 lokasi sudah masuk DIPA. Saat ini ditambah lagi 178 lokasi. Khusus Banjar sebanyak 6 lokasi dan Ciamis 42 lokasi," ujar Bambang.

Seiring digulirkan P3TGAI tahun 2020, dia berwanti-wanti kepada penerima biaya perbaikan irigasi tersier supaya bisa dikerjakan tepat waktu dan benar.

"Waspadai praktik oknum BBWS atau pihak lainnya. Misal, karena merasa berjasa atas direalisasikan tersier itu, kemudian meminta fee proyek," ujar Bambang.

Baca Juga: Neeskens Kebano Menandatangani Perpanjangan Kontrak dengan Fulham

Diharapkan oknum itu jangan dilayani. Karena semua anggaran itu peruntukannya untuk kepentingan fisik tersier, termasuk upah pekerja.

Kapolres Banjar, AKBP Melda Yanny, berharap saat melaksanakan proyek tersier, tak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

"Jangan ada korupsi. Sanksi hukum sangat jelas, pelaku korupsi yang memperkaya diri sendiri dan merugikan keuangan negara terancam hukuman paling sedikit 4 tahun penjara dan selama-lamanya seumur hidup," ujar Kapolres Melda.

Baca Juga: Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Garut, Bertambah Dua Orang

Hal senada dikatakan Kasi Intelejen Kejaksaan Negeri Kota Banjar, I Made Deady Permana Putra, SH., berharap jika penerima proyek aliran irigasi tersier mengalami kendala atau ada permasalahan yuridis, sebaiknya lapor kepolisian dan kejaksaan.

"Kami, Kejaksaan dan Kepolisian siap membantu meluruskan permasalahan yuridis. Terpenting pengerjaan itu, tepat waktu dan keuangan dikelola secara transparan. Jika ada oknum minta fee proyek, sebaiknya laporkan saja kepada kami, kejaksaan dan kepolisian," ujarnya.

Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Batulawang, Muso merespons positif atas perhatian pemerintah, melalui digulirkannya pembangunan dan perbaikan tersier.

Baca Juga: Dir Intelkam Polda Jabar Lakukan Sidak, Pastikan Bahan Peledak PT Dahana Aman

"Tersier sepanjang 1800 meter berguna mengaliri sawah seluas 68 hektar. Terkait alokasi anggaran Rp 195 juta diperkiran cukup memperbaiki tersier sepanjang 230 meteran," ujar Muso kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x