Refly Harun: Tiga Organisasi Besar ini Rupanya Tidak mendukung Prabowo Subianto Lagi

- 2 Mei 2023, 12:29 WIB
Ahli hukum dan pakar tata negara Refly Harun menanggapi  pernyataan tiga organisa besar yang tidak mendukung lagi Prabowo Subianto.
Ahli hukum dan pakar tata negara Refly Harun menanggapi pernyataan tiga organisa besar yang tidak mendukung lagi Prabowo Subianto. /Tangkapan layar/Youtube.com/ Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Ketua umum Persaudaraan Alumni PA 212 Selamet Maarif menganggap menteri pertahanan yang juga ketua umum Gerindra Prabowo Subianto tidak perlu maju kembali menjadi calon presiden di 2024 mendatang.

Menurutnya lebih baik ada sosok baru yang berkontestasi dalam pilpres mendatang. Sepertikita ketahui, pada pilpres 2019 lalu PA 212 merupakan pendukung paslon Prabowo sandiaga Uno. Selamat Maarif juga merupakan juru kampanye nasional badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi.

Dalam channel youtube pribadinya yang diunggah Selasa 2 Mei 2023, ahli pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi pernyataan Ketua umum Persaudaraan Alumni PA 212 Selamet Maarif terkait tidak mendukung Prabowo Subianto lagi.

Baca Juga: Refly Harun Ungkap 2 Hal yang Bisa Menggagalkan Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Menurut Refly, Kalau tidak ada perubahan yang luar biasa misalnya perubahan konstitusi maka ketentuan konstitusional tersebut akan tetap berlaku. Masalahnya adalah siapa yang kira-kira akan menjadi calon atau kandidat kuat 2024 mendatang.

Survei yang dilakukan Indobarometer di awal 2020 ini misalnya menyatakan bahwa Prabowo Subianto masih menjadi kandidat paling kuat sebagai calon presiden, bahkan angkanya Waktu itu jauh sekali dibandingkan kandidat kandidat lainnya seperti Anies Baswedan misalnya, ada juga nama-nama lainnya sandiaga Uno, Ridwan Kamil atau Ganjar Prabowo.

Tapi jangan lupa karena konstelasinya kan masih 2020 sementara pemilihan 4 tahun dibuka yaitu 2024. Kita tidak tahu apakah kemudian Loyalis Prabowo masih akan setia mengusung yang bersangkutan.

Baca Juga: Seorang Ibu Melahirkan Saat Perjalanan Arus Balik di Kabupaten Majalengka

"Saya iseng-iseng WA Sekjen GNPF ulama Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama yang juga muncul organisasi ini pada saat Pilkada DKI 2017. kata Sekjen GNPF ulama bagi PA 212, GNPF dan FPI, Prabowo sudah selesai bro,"bunyi balasan WA

Kata Refly Harun, rupanya tiga organisasi penopang yang kuat ini yang banyak ditakuti orang ya. karena dianggap ini the right Wing ya sayap kanan yang sangat ekstrem itu rupanya sudah menunjukkan tanda-tanda tidak akan mendukung Prabowo lagi.

"Kita paham bahwa mungkin mereka terluka karena Prabowo akhirnya mau masuk kabinet lalu kemudian diberikan jabatan Menteri Pertahanan, padahal jarang sekali terjadi ada sebuah kontestasi politik, lalu tiba-tiba lawannya justru menjadi menteri,"tambah Refly.

Kalau kita bicara perspektif konstitusi ya tidak ada halangan. Karena konstitusi membatasi mereka yang sudah pernah menjabat untuk jabatan ketiga. Sebagai contoh misalnya kemarin wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa dia ingin maju lagi untuk periode ketiga memang tidak eksplisit mengatakan tapi paling tidak dia mengupayakan agar ketentuan konstitusional tersebut bisa ditafsirkan hanya presiden yang dibatasi untuk dua periode.

Baca Juga: Ini Jawaban Puan Maharani Terkait Duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo untuk Pilres 2024

Refly menjelaskan, tidak untuk wakil presiden dan kita tahu bahwa dalam jabatan sebagai wakil presiden Jusuf Kalla sudah dua kali pertama periode 2004-2009 masa pemerintahan SBY, kedua adalah 2014 2019 masa pemerintahan Jokowi sehingga dia sudah dua periode untuk jabatan wakil presiden tapi untuk jabatan presiden Belum sama sekali karena ketika pemilu 2009 pasangan JK Wiranto atau JK Win ternyata lose ternyata kalah, bahkan cuma nomor 3 dibandingkan dengan pasangan SBY Budiono dan kemudian pasangan Mega Prabowo.

Tetapi untuk presiden Jokowi sudah dua periode bahkan berturut-turut sama seperti halnya Presiden SBY dua periode dan berturut-turut juga sehingga baik SBY maupun Jokowi tidak bisa lagi maju sebagai calon presiden.

Bagaimana dengan calon wakil presiden, refly mengungkapkan ini ngeri-ngeri sedap sesungguhnya tapi Masa sih dari Presiden mau menjadi wakil presiden kalau di Pilkada Iya. Tetapi kalau di pemilihan presiden dan wakil presiden rasanya sangat tidak elok ketika seorang presiden mau turun menjadi wakil presiden pasti nggak mungkin. Betul-betul seperti tidak ada orang lain saja dan kemudian betul-betul haus jabatan kalau begitu.

Jadi secara konstitusional tidak Anda halangan bagi Prabowo untuk maju sebagai calon kembali bahkan tidak ada pula halangan usia jadi untuk usia hanya ditentukan batas minimal yaitu 40 tahun.

Baca Juga: Simulasi Hitung Upah Lembur jika Bekerja di Hari Libur Nasional

PA 212 atau pandangan beberapa pengamat lainnya Menginginkan adanya regenerasi politik. Jangankan untuk 2024 untuk 2018 saja saya kalau mau frankly speaking sangat tidak mendukung Prabowo menjadi calon presiden lagi.

Kalau Jokowi wajar karena incumben atau petahana. Tapi kalau kemudian remacth itu itu lagi calonnya, Refly mengatakan sangat tidak menarik Pilpres 2019 kemarin.

Karena itulah kata Refly Harun, dua hal yang harus dilakukan pertama buang hilangkan hapuskan, serta enyahkan yang namanya presidensial threshold dan berikan kesempatan pada generasi-generasi baru yang sedang mekar-mekarnya dan sedang golden agenya untuk bisa berkontestasi dalam pilpres 2024 mendatang.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah