Jalur Pantura Subang Bakal Terbelah Tol Baru

- 11 Agustus 2020, 20:25 WIB
Suasana konsultasi public terkait rencana pembangunan jalan tol pendukung  terminal petik kemas internasional Pelabuhan Patimban.*/DALLY KARDILAN/GALAMEDIA
Suasana konsultasi public terkait rencana pembangunan jalan tol pendukung terminal petik kemas internasional Pelabuhan Patimban.*/DALLY KARDILAN/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Pembangunan jalan bebas hambatan atau tol baru bakal dibangun di wilayah Subang bagian Utara.

Bahkan jalan tol  sepanjang 37,7 Km ini bakal membelah jalan Negara atau yang lebih dikenal Jalur Pantura.

Hal ini terungkap pada konsultasi public rencana pembangunan akses Patimban di Aula Kecamatan Pamanukan, Subang dan Desa Panyingkiran Purwadadi, Selasa, 11 Agustus 2020.

Baca Juga: Edaran Soal Pilkades Serentak Diundur, Resahkan Para Calon Kades di Sumedang

Jalan ini sebagai pendukung proyek Strategis Nasional Pembangunan Pelabuhan Patimban.

Pihak Jasamarga akan membangun Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban.

Selain itu, Jasa Marga dan konsorsium pun membangun jalan tol untuk mengakses perkembangan Kawasan Industri di Wilayah Pantura.

Baca Juga: Pejabat Subang Kembali Bakal Dites Swab

Hal ini sebagai upaya memperlancar dan mempermudah arus transportasi serta mengurangi kepadatan Lalulintas pada jalan lintas wilayah Pantura dan sekitarnya.”

Yang paling utama adalah mendukung peningkatan pertumbuhan perekonomian di wilayah Pantura, “kata Konsultan Jasa Marga, Arif Ashari.

Adapun trase Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban bakal melintasi 9 kecamatan dengan 20 desa serta panjang 37,7 Kilometer hingga akhirnya masuk ke jalan Tol Cipali.

Baca Juga: Denda Masker di Sumedang Diberlakukan 15 Agustus 2020

“ Tentu akan melintasi jalan Negara dan Propinsi serta kabupaten sehingga akan dibuatkan perlintasan atau jalan laying, “ujarnya sambil mengatakan kalau jalan ini dimulai dengan pembebasan lahan tahun 2021 dan pembangunannya 2022.

Kepala Dinas perhubungan Kabupaten Subang, Rona Mairansyah mengingatkan dalam perencanaan dan apalagi pelaksanaannya untuk terus berkoordinasi dengan Pemkab.Subang, terutama Camat dan jajarannya.

Sebab, bila terjadi suatu masalah akibat dampak pembangunan pejabat itulah yang menjadi sasaran utama.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Sekolah di Kota Banjar Diujicoba Sepekan

Hal sama perwakilan dari Badan Lingkungan Hidup, Ratna Komara mengatakan, dengan adanya konsultasi publik ini merupakan langkah awal dari Jasa Marga dan dilakukan di 2 lokasi, sehingga bisa diketahui lebih awal.

Bahkan hasilnya akan menjadi kerangka acuan di BLH kabupaten. “Masih banyak tahapan yang harus dilakukan oleh Jasa Marga dan Konsorsium dan kita tunggu tindak lanjutnya, “kata Ratna.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah