“Siswa yang tidak memiliki sarana komunikasi bisa menghubungi sekolah ,” katanya.
Baca Juga: Berlibur di Masa New Normal, Lebih Asyik Pakai Mitsubishi Xpander
Cepi Solehudin guru SMK Padarek, Kecamatan Lemahsugih mengatakan, pembelajaran lewat daring memang sedikit repot karena banyak siswanya yang tidak memiliki HP android atau keterbatasan lain, sehingga mereka tidak bisa mengakses google classroom.
Bagi siswa seperti ini pihaknya terpaksa harus meneui satu persatu siswa ke rumahnya walaupun jaraknya lumayan jauh dari sekolah agar yang bersangkutan tetap bisa mengikuti pembelajaran.
Siswa di sekolahnya tidak hanya berasal dari wilayah Kecamatan Lemahsugih namun juga sebagian berasal dari Sumedang yang desanya perbatasan antara Majalengka-Sumedang,sehingga wilayah tersebut tidak diketahui apakah masuk zona hijau atau merah.
Baca Juga: Di Majalengka, Polisi Hentikan Pengguna Lalulintas Selama Tiga Menit
"Jadi semakin khawatir jika harus melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Cepi, mereka menyebutkan untuk sekolah tatap muka sekolah harus benar-benar tahu peta penyebaran virus, bagaimana menangani kala ada kasus, bagaimana sekolah bertindak kedepan, bagaimana cara koordinasi dan kepada siapa harus koordinasi .
Sementara itu jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid di Kabupaten Majalengka berdasarkan data Gugus Tugas hingga Kamis 20 Agustus 2020 telah mencapai 42 orang, sejak 17 Agustus kemarin jumlah kasus nyaris setiap hari menunjukan penambahan, dan bahkan ada kasus meninggal.
Bupati Majalengka terus mengeluarkan aturan dan himbauan kepada masyarakat agar menarapkan protokol kesehatan Covid-19.***