Penggunaan Kartu Tani, Praktik di Lapangan Menimbulkan Banyak Masalah

- 20 Agustus 2020, 15:26 WIB
 Petani berharap mudah memperoleh pupuk dan pedagang pupuk yang selama ini menjadi pelanggan petani juga tidak akan kehilangan pembeli yang sudah lama menjadi pelanggannya.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON
Petani berharap mudah memperoleh pupuk dan pedagang pupuk yang selama ini menjadi pelanggan petani juga tidak akan kehilangan pembeli yang sudah lama menjadi pelanggannya.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /

ZONA PRIANGAN - Sejumlah petani dan pedagang pupuk di Majalengka berharap pemerintah bisa membebaskan tempat pembelian pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani dimanapun petani mengolah lahan atau tempat tinggal para petani selama berada di Kabupaten Majalengka.

Hal ini untuk memudahkan petani memperoleh pupuk serta pedagang yang selama ini menjadi pelanggan petani juga tidak akan kehilangan pembeli yang sudah lama menjadi langganannya.

Selain itu pedagang eceran pupuk yang biasa menyediakan pupuk bagi petani yang jauh dari kios resmi tetap bisa berjualan dan bekerjasama dengan para petani, karena pembeli pupuk ke kios resmi tidak hanya petani namun juga pengecer.

Baca Juga: Pekan Depan, di Majalengka Mulai Belajar Tatap Muka

Menurut keterangan Neneng pedagang pupuk di Kelurahan Cicenang, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, dengan diberlakukannya Kartu Tani, petani tidak bisa bebas membeli pupuk bersubsidi di semua kios resmi.

Karena mereka dibatasi harus membeli pupuk di wilayah mereka tinggal dan menggarap sawah, padahal sebenarnya banyak petani yang menggarap lahannya di luar desa bahkan luar kecamatan.

Mereka ini biasanya membeli pupuk di dekat rumah mereka sambil berangkat ke sawah karena dianggap lebih efektif dibanding harus mencari pupuk di tempat lain.

Baca Juga: Tahun Baru Islam Diwarnai Lomba Adzan dan Hafalan Ayat Suci Alquran

“Sekarang ini petani tidak bisa sembarangan membeli pupuk dengan kartu taninya, kemarin banyak yang melakukan praktek uji coba pemberlakuan Kartu Tani di kios saya, mereka ada yang berasal dari dari Tajur dan Majalengka," ujar Neneng mengeluh.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x