Gelar Syukuran, Warga di Kampung Peundeuy Ramai-ramai Enggan Menerima Bantuan

- 22 Agustus 2020, 06:20 WIB
ILUSTRASI dana bantuan.*/PIXABAY
ILUSTRASI dana bantuan.*/PIXABAY /

"Saya sudah sejak tahun 2016 menjadi penerima bantuan PKH dan saya tiba-tiba punya keinginan untuk mengundurkan diri. Saat ini saya merasa tak layak lagi menerima bantuan PKH sehingga akhirnya saya bulat untuk mengundurkan diri," ujar Ikah (42), salah seorang warga Kampung Peundeuy yang memutuskan untuk mengundurkan diri.

Dikatakannya, dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri bukannya tanpa alasan.

Baca Juga: Upaya Kasasi Ditolak, Pelawak Qomar Harus Menjalani Hukuman 2 Tahun Penjara

Selama ini ia sering berkonsultasi dengan pendamping PKH terkait bantuan yang diterimanya yang nilainya rata-rata Rp 750 ribu per tiga bulan, meskipun pernah juga mendapatkan hingga Rp 1,5 juta.

Menurut ibu dari lima anak ini, petugas pendamping sering bertanya kepadanya terkait uang bantuan yang diterimanya selama ini digunakan untuk apa saja?

Selain itu, pendamping juga sering menyarankan untuk mundur apabila Ikah merasa sudah mampu.

Baca Juga: Festival Sepak Bola, Menyiapkan Pemain Masa Depan untuk Persib

Ikah menuturkan, berkat bantuan PKH yang diterimanya selama ini, dirinya telah berhasil menguliahkan anak pertamanya di UIN Bandung dan kini sudah menjadi sarjana hukum.

Sedangkan anak keempatnya, kini sudah mau mengikuti jejak kakaknya, melajutkan kuliah ke UIN Bandung.

"Ada pergolakan batin yang saya rasakan akhir-akhir ini sehingga saya kemudian memutuskan untuk mundur sebagai penerima bantuan PKH. Saya sudah merasa tak pantas untuk terus menerima bantuan," tutur Ikah.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah