Kasus Covid-19 Cenderung Dinamis, Belajar Tatap Muka Belum Bisa Dilaksanakan

- 28 Agustus 2020, 22:22 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, SPd, MSi mengatakan bahwa pelaksanaan belajar tatap muka di Kabupaten Garut yang hingga saat ini masih belum bisa dilaksanakan.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, SPd, MSi mengatakan bahwa pelaksanaan belajar tatap muka di Kabupaten Garut yang hingga saat ini masih belum bisa dilaksanakan.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Selama pandemi Covid-19, pemerintah lebih memprioritaskan  kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum.

Hal lain yang harus dipertimbangkan juga terkait tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, terkait pelaksanaan belajar tatap muka di Kabupaten Garut yang hingga saat ini masih belum bisa dilaksanakan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut sampai saat ini belum bisa mengeluarkan kebijakan untuk belajar tatap muka untuk tingkat PAUD, SD, hingga SMP.

Baca Juga: Lupa Matikan Api Tungku, Rumah Panggung Hangus Terbakar

"Kini trend temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut cenderung naik. Inilah yang menjadi alasan kita belum bisa melaksanakan kegiatan belajar tatap muka," ujar Totong ditemui di Kantor Disdik Garut, Jumat 28 Agustus 2020.

Dikatakannya, rencananya Disdik  Garut akan memulai belajar tatap muka bulan September nanti menyusul belajar tatap muka yang dilakukan tingkat SMA/SMK yang rencananya dimulai tanggal 18 Agustus 2020 lalu.

Namun, tingkat SMA/SMK pun ternyata urung melaksanakan belajar tatap muka
karena kasus konfirmasi positif hampir di setiap kabupaten/kota di Jawa barat cenderung naik.

Baca Juga: Masker Bisa Memblokir 99,9% Droplet Saat Bicara dan Batuk

Padahal berdasarkan keputusan bersama empat menteri, turur Totong, tahapan masuk sekolah (tatap muka) setelah SMA-SMK masuk, baru diikuti ke jenjang di bawahnya seperti SMP, SD hingga PAUD. Karena untuk tingkat SMA/SMK pun tak jadi dilaksanakan, maka untuk tingkatan di bawahnya pun dipastikan tak jadi dilaksanakan.

Menurut  Totong, meski sarana dan prasarana sudah siap, pihaknya tetap memperhatikan situasi dan kondisi saat ini, apalagi di beberapa wilayah statusnya  cenderung belum berubah menjadi zona hijau seluruhnya.

Bila terindikasi dalam kondisi tidak aman, apalagi terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau tingkat risiko daerah berubah menjadi oranye atau merah, satuan pendidikan wajib ditutup kembali.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Berikan Bantuan Sepeda Kepada Seorang Pedagang Cilok Keliling

“Meski secara keseluruhan di beberapa kecamatan resiko rendah, apalagi bila zona hijau mungkin saja dibuka belajar secara tatap muka.

Namun bila diamati, kelihatannya sampai saat ini kasus Covid-19 belum landai,” katanya.

Totong juga menilai, jika tahapan masuk sekolah dibuka dan sekolah dinyatakan aman, belum tentu di tengah perjalanan antar rumah dan sekolah dijamin aman.

Baca Juga: Pengendalian Hama Tikus, Sebelum dan Pascapanen

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x